Pangkas NPL, Analis Prediksi Kinerja Bank BTN Makin Cemerlang

Senin, 08 Januari 2024 - 09:34 WIB
Keberhasilan Bank BTN dalam menurunkan rasio NPL secara signifikan tersebut diprediksi analis akan membuat kinerja perseroan makin cemerlang dan harga saham BBTN akan semakin menguat. Foto/Dok
JAKARTA - PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk atau BTN sukses melakukan transaksi penyelesaian aset berkualitas rendah atau Non-Performing Loan (NPL) dengan menggandeng PT Perusahaan Pengelola Aset (PPA) senilai hampir Rp900 miliar pada akhir tahun lalu. Dengan sinergi ini Bank BTN berhasil memangkas rasio NPL pada tahun 2023 secara signifikan.



Keberhasilan Bank BTN dalam menurunkan rasio NPL secara signifikan tersebut diprediksi analis akan membuat kinerja perseroan makin cemerlang dan harga saham BBTN akan semakin menguat.Head of Research BCA Sekuritas, Andre Benas mengatakan, bahwa transaksi penjualan aset bermasalah secara masif (bulk asset sales) sangat positif bagi kinerja Bank BTN.

"Ini akan meningkatkan Coverage NPL Bank BTN menjadi lebih sehat, dari kisaran 142% pada September 2023 menjadi sekitar 150% pada akhir tahun 2024", kata Andre dikutip dalam risetnya di Jakarta, Minggu (1/7).





Lebih lanjut, Andre memberikan upgrade target price untuk BBTN menjadi Rp1.550/lembar saham dari sebelumnya Rp1.400/lembar saham dan memberikan upgrade BUY terhadap saham BBTN.

Sementara itu, Analis RHB Sekuritas, Andrey Wijaya menjelaskan, penjualan aset bermasalah secara masif (bulk asset sales) akan berdampak pada penurunan rasio NPL dan penurunan beban biaya CKPN Bank BTN pada tahun berjalan.

Pada tahun 2024, Bank BTN menargetkan akan kembali melakukan inisiasi bulk asset sales pada tahun 2024 dengan target penjualan aset sebesar Rp1 triliun.

“Cost of credit (CoC) Bank BTN ditargetkan berada para range 1,1-1,4% pada tahun 2024. Hal ini seiring dengan langkah manajemen dalam meningkatkan rasio NPL coverage ke level diatas 160% pada tahun 2025,” katanya.
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More