Capai Target, Penyaluran Dana PEN BRI Tembus Rp30 Triliun
Selasa, 11 Agustus 2020 - 12:11 WIB
JAKARTA - PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk memenuhi komitmen dengan menyalurkan dana percepatan Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) sesuai target yang telah ditetapkan oleh pemerintah. Hingga 10 Agustus 2020, tercatat perseroan telah menyalurkan kredit yang bersumber dari penempatan dana PEN sebesar Rp30,6 triliun kepada 700.000 pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM).
Sebelumnya, pada 25 Juni 2020 BRI mendapatkan penempatan dana sebesar Rp10 triliun dari pemerintah dan diharapkan BRI mampu me-leverage dana tersebut menjadi pinjaman untuk UMKM sebesar tiga kali lipat dalam tiga bulan.
Direktur Utama BRI Sunarso mengatakan, mayoritas penerima pinjaman tersebut merupakan pelaku usaha mikro.
(Baca Juga: Mantul Pak Jokowi, Hanya Bank Asing yang Tak Dapat Penempatan Dana)
"Sebesar 70% diantaranya atau pinjaman dengan Rp21,6 triliun kami salurkan kepada segmen mikro," kata Sunarso di Jakarta, Selasa (11/8/2020).
Sementara itu, sektor ekonomi yang mendominasi penyaluran pinjaman yakni perdagangan sebesar 50%, pertanian 22% dan industri pengolahan 9,5%. Dia mengungkapkan, dengan adanya digitalisasi pemrosesan pinjaman dengan menggunakan aplikasi BRISPOT, rata rata per hari perseroan mampu memproses pinjaman yang bersumber dari dana PEN sebesar Rp939 miliar.
"Digitalisasi terbukti mampu mengakselerasi kinerja BRI dalam upaya menyelamatkan dan membangkitkan UMKM di masa sulit ini," tegas Sunarso.
(Baca Juga: Dalam 3 Bulan, BRI Pede Bisa Salurkan Kredit dari Dana PEN 9 Kali Lipat)
Faktor lain yang juga mendukung percepatan penyaluran dana PEN yakni pemanfaatan ekosistem digital khususnya untuk menyalurkan Kredit Usaha Rakyat (KUR). "Kami telah bekerja sama dengan start up e-commerce dan ride hailing seperti Gojek, Grab, Tokopedia, Shopee dan Bukalapak dalam penyaluran KUR Digital. Terobosan ini memperluas jangkauan dan mempermudah para pelaku UMKM untuk mendapatkan akses permodalan dan ini merupakan bukti nyata BRI dalam upaya #BUMNBangkitkanUMKM," pungkasnya.
Lihat Juga: Program Pemberdayaan BRI Klasterku Hidupku Antar Petani Ini Sukses Kembangkan Budidaya Alpukat
Sebelumnya, pada 25 Juni 2020 BRI mendapatkan penempatan dana sebesar Rp10 triliun dari pemerintah dan diharapkan BRI mampu me-leverage dana tersebut menjadi pinjaman untuk UMKM sebesar tiga kali lipat dalam tiga bulan.
Direktur Utama BRI Sunarso mengatakan, mayoritas penerima pinjaman tersebut merupakan pelaku usaha mikro.
(Baca Juga: Mantul Pak Jokowi, Hanya Bank Asing yang Tak Dapat Penempatan Dana)
"Sebesar 70% diantaranya atau pinjaman dengan Rp21,6 triliun kami salurkan kepada segmen mikro," kata Sunarso di Jakarta, Selasa (11/8/2020).
Sementara itu, sektor ekonomi yang mendominasi penyaluran pinjaman yakni perdagangan sebesar 50%, pertanian 22% dan industri pengolahan 9,5%. Dia mengungkapkan, dengan adanya digitalisasi pemrosesan pinjaman dengan menggunakan aplikasi BRISPOT, rata rata per hari perseroan mampu memproses pinjaman yang bersumber dari dana PEN sebesar Rp939 miliar.
"Digitalisasi terbukti mampu mengakselerasi kinerja BRI dalam upaya menyelamatkan dan membangkitkan UMKM di masa sulit ini," tegas Sunarso.
(Baca Juga: Dalam 3 Bulan, BRI Pede Bisa Salurkan Kredit dari Dana PEN 9 Kali Lipat)
Faktor lain yang juga mendukung percepatan penyaluran dana PEN yakni pemanfaatan ekosistem digital khususnya untuk menyalurkan Kredit Usaha Rakyat (KUR). "Kami telah bekerja sama dengan start up e-commerce dan ride hailing seperti Gojek, Grab, Tokopedia, Shopee dan Bukalapak dalam penyaluran KUR Digital. Terobosan ini memperluas jangkauan dan mempermudah para pelaku UMKM untuk mendapatkan akses permodalan dan ini merupakan bukti nyata BRI dalam upaya #BUMNBangkitkanUMKM," pungkasnya.
Lihat Juga: Program Pemberdayaan BRI Klasterku Hidupku Antar Petani Ini Sukses Kembangkan Budidaya Alpukat
(fai)
tulis komentar anda