Bos Bank Sentral Inggris Wanti-wanti Efek Teror Laut Merah ke Suku Bunga

Jum'at, 12 Januari 2024 - 17:54 WIB
Di sisi lain sejauh ini dampak serangan terhadap harga minyak masih terbatas. Namun, Bailey memperingatkan bahwa guncangan harga energi yang dipicu oleh konflik di Timur Tengah menimbulkan potensi ancaman terbesar bagi stabilitas keuangan tahun ini.

Bailey mengatakan: "Cukup banyak lalu lintas pengiriman yang melewati Terusan Suez, di antaranya adalah minyak dan LNG, jadi kita harus mengawasinya (harga) dengan sangat hati-hati."

Dia menambahkan, potensi global untuk guncangan global lebih lanjut jelas ada.

"Peristiwa di Timur Tengah tragis dari sudut pandang individu, tetapi menarik dari sudut pandang ekonomi. Lihat harga minyak. Hal itu belum sepenuhnya naik seperti yang saya takutkan, tapi jelas tetap tempat yang sangat tidak pasti," paparnya.

Ketika serangan Houthi meningkat pada pertengahan Desember, harga minyak mentah Brent awalnya melonjak dari USD73 per barel menjadi di atas USD80. Namun sejak itu harga telah turun kembali, tepat di bawah USD77 per barel. Angka itu jauh lebih rendah dari pada bulan September, ketika harga melebihi USD90.

Tetapi risiko terhadap stabilitas keuangan jika situasinya meningkat akan menjadi titik kunci pembicaraan bagi para pemimpin dunia G7 tahun ini, kata Bailey.

Dia menambahkan: "Implikasi potensial dari perkembangan Timur Tengah akan menjadi fokus tentu saja di G7. Kami mendapat telepon tepat sebelum Natal dan poin itu muncul."
(akr)
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More