AS-Inggris Serang Yaman, Semakin Banyak Kapal Tanker Minyak Hindari Laut Merah

Sabtu, 13 Januari 2024 - 14:06 WIB
Pengalihan sejauh ini berdampak pada jumlah tanker yang lebih kecil dibandingkan dengan rata-rata harian Desember yang mencapai 76 tanker yang ada di Laut Merah bagian selatan dan Teluk Aden, seperti yang dihitung oleh layanan pelacakan MariTrace.

"Namun, serangan AS dan Inggris di Yaman dapat menandai titik balik karena setidaknya untuk beberapa hari Selat Bab al-Mandab akan menjadi zona perang," kata kepala penelitian di Medco Shipbrokers yang berbasis di Spanyol, Alberto Ayuso Martin.



Grup kapal tanker minyak Denmark, Torm (TRMDa.CO) mengatakan mereka memutuskan untuk menghentikan sementara semua transit melalui Laut Merah bagian selatan. Perusahaan pelayaran Hafnia (HAFNI.OL) dan Stena Bulk juga mengatakan bahwa mereka akan menghindari Bab al-Mandab.

Perusahaan pelayaran peti kemas besar Maersk (MAERSKb.CO) dan Hapag Lloyd (HLAG.DE) menyambut baik langkah-langkah untuk mengamankan wilayah tersebut. Namun mereka tidak mengatakan apakah serangan AS dan Inggris akan cukup bagi mereka untuk kembali ke Terusan Suez, rute tercepat antara Asia dan Eropa yang menyumbang sekitar 12% lalu lintas peti kemas global.

Bulan lalu, perusahaan kapal tanker minyak Belgia, Euronav (EUAV.BR) mengatakan mereka akan menghindari wilayah Laut Merah sampai pemberitahuan lebih lanjut. Seorang juru bicara perusahaan mengatakan bahwa kebijakan tersebut tidak berubah.
(nng)
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More