RCEP Masuki Babak Akhir, Wamendag Pastikan Kepentingan Nasional Terakomodasi

Selasa, 11 Agustus 2020 - 14:38 WIB
Wamendag Jerry Sambuaga mengatakan dalam tahap legal scrubbing negosiasi RCEP pihaknya akan bekerja keras agar kepentingan Indonesia terakomodasi. Foto/Ilustrasi
JAKARTA - Proses perundingan penyelesaian Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP) telah memasuki babak akhir. Perjanjian itu ditargetkan bisa diteken dalam waktu dekat meski tanpa keikutsertaan India.

India memutuskan tidak meneruskan keikutsertaan berkaitan dengan berbagai isu sensitif dengan negara lain khususnya China. Kendati demikian, ASEAN dan negara-negara yang terlibat dalam RCEP tetap memberikan opsi keikutsertaan India di masa depan.

Wakil Menteri Perdagangan (Wamendag) Jerry Sambuaga mengatakan, negosiasi RCEP memasuki tahap legal scrubbing. Dia akan bekerja keras agar proses ini tetap dalam bingkai kepentingan Indonesia.

"Meskipun terdengar remeh tetapi legal scrubbing itu proses penting. Bahasa hukum kadang-kadang multitafsir. Oleh karena itu kita ingin memastikan bahwa penyelerasan ini tidak mengubah substansi kepentingan Indonesia di dalamnya," katanya di Jakarta, Selasa (11/8/2020).

(Baca Juga: Mendag Pastikan Komitmen Indonesia Atas Perjanjian RCEP)



Soal India, Wamendag menilai keikutsertaan negara tersebut tetap penting baik dari segi ekonomi, politik, maupun solidaritas bangsa-bangsa Asia. "India merupakan salah satu negara besar dan penting dalam konteks regional Asia. Indonesia berharap India bisa ikut menandatangani. Tetapi jika pun kali ini belum bisa bergabung, kita harus memberikan ruang agar di masa mendatang mereka bisa bergabung," ujarnya.

Jerry sangat yakin dengan kemampuan perunding-perunding dari Kemendag dan kementerian dan lembaga (K/L) lain. Menurut dia, kualitas mereka sudah tidak diragukan lagi. Apalagi, kata dia, ketua komite perundingannya adalah Iman Pambagyo, Dirjen Perundingan Perdagangan Internasional yang punya reputasi tinggi di bidang ini.

"Tentu saya percaya sekali dengan kualitas tim kita, khususnya dari Kemendag. Mereka orang yang bukan hanya punya kualitas intelektual tetapi juga punya dedikasi tinggi. Tim inilah yang menjadi ujung tombak penyelesaian berbagai perundingan dagang kita. Dan kinerja mereka sangat bagus," tuturnya.

Mantan Anggota Komisi I itu mengatakan setiap perjanjian perdagangan sebenarnya akan menguntungkan Indonesia baik dari segi tarif, hambatan nontarif maupun pengembangan kapasitas dan kapabilitas pelaku usaha dalam negeri. Namun, kata dia, perjanjian perdagangan sebenarnya hanya merupakan satu tahap yang harus diikuti tahap lain.
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More