Ditanya Realisasi Konversi Motor Listrik di 2023, Menteri ESDM: Malu Dah
Senin, 15 Januari 2024 - 18:28 WIB
JAKARTA - Realisasi konversi motor berbahan bakar minyak (BBM) menjadi motor berbasis listrik hingga akhir 2023 masih jauh di bawah target yang ditetapkan yakni 50.000 unit. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif mengakui, pencapaian konversi motor listrik tidak sesuai dengan yang diharapkan.
"Capaiannya memang belum seperti yang kita harapkan, tapi perlu sosialisasi dan juga pendekatan. Disamping juga perbaiki mekanisme di ESDM maupun keterkaitan antar Kementerian dan Lembaga (KL)," jelas Menteri Arifin dalam konferensi pers Capaian Sektor ESDM Tahun 2023 dan Program Kerja Tahun 2024 di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Senin (15/1/2024).
Ketika ditanya angka pasti realisasi konversi motor listrik, Arifin malu-malu mengungkapkan, bahwa angkanya masih kecil. "Kicik-kicik. Malu dah, di bawah 1.000 (unit). Yang daftar sih banyak," imbuhnya.
Namun Arifin memastikan, pihaknya akan tetap melakukan sosialisasi dan kerja sama dengan Kementerian lain maupun Badan Usaha Milik Negara (BUMN) agar serapan motor listrik semakin meningkat di tahun 2024 yang ditargetkan 150 ribu unit.
Ia menambahkan, pihaknya juga akan mengubah birokrasi administrasi dan meningkatkan ketersediaan bengkel-bengkel konversi di seluruh Indonesia. "Kita bangun infrastruktur pendukung yang luar biasa ,from nothing to something. Itu yang memang proses berjalan terus," sambungnya.
Arifin juga bilang, anggaran motor listrik yang terealisasi mencapai Rp346 miliar atau 5,05% dari pagu Kementerian ESDM. Hal itu lantaran realisasinya memang masih sangat minim sekali dibandingkan untuk 50 ribu unit.
"Ya ini capaiannya masih skala, hanya ratusan. Jadi memang kita perlu upaya-upaya keras untuk bisa menarik minat masyarakat sehinngga memang konversinya bisa dilakukan, sementara kita juga masih mempertahankan ketersediaan anggaran alokasi untuk konversi motor listrik," pungkasnya.
"Capaiannya memang belum seperti yang kita harapkan, tapi perlu sosialisasi dan juga pendekatan. Disamping juga perbaiki mekanisme di ESDM maupun keterkaitan antar Kementerian dan Lembaga (KL)," jelas Menteri Arifin dalam konferensi pers Capaian Sektor ESDM Tahun 2023 dan Program Kerja Tahun 2024 di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Senin (15/1/2024).
Ketika ditanya angka pasti realisasi konversi motor listrik, Arifin malu-malu mengungkapkan, bahwa angkanya masih kecil. "Kicik-kicik. Malu dah, di bawah 1.000 (unit). Yang daftar sih banyak," imbuhnya.
Baca Juga
Namun Arifin memastikan, pihaknya akan tetap melakukan sosialisasi dan kerja sama dengan Kementerian lain maupun Badan Usaha Milik Negara (BUMN) agar serapan motor listrik semakin meningkat di tahun 2024 yang ditargetkan 150 ribu unit.
Ia menambahkan, pihaknya juga akan mengubah birokrasi administrasi dan meningkatkan ketersediaan bengkel-bengkel konversi di seluruh Indonesia. "Kita bangun infrastruktur pendukung yang luar biasa ,from nothing to something. Itu yang memang proses berjalan terus," sambungnya.
Arifin juga bilang, anggaran motor listrik yang terealisasi mencapai Rp346 miliar atau 5,05% dari pagu Kementerian ESDM. Hal itu lantaran realisasinya memang masih sangat minim sekali dibandingkan untuk 50 ribu unit.
"Ya ini capaiannya masih skala, hanya ratusan. Jadi memang kita perlu upaya-upaya keras untuk bisa menarik minat masyarakat sehinngga memang konversinya bisa dilakukan, sementara kita juga masih mempertahankan ketersediaan anggaran alokasi untuk konversi motor listrik," pungkasnya.
(akr)
tulis komentar anda