6 Raksasa Korporasi Bakal Melantai di Bursa, Aset di Atas Rp250 Miliar
Senin, 22 Januari 2024 - 15:12 WIB
Gelaran penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO) di Bursa Efek Indonesia (BEI) terus berdatangan. Foto/Dok
JAKARTA - Gelaran penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO) di Bursa Efek Indonesia (BEI) terus berdatangan. Hingga Jumat (19/1), BEI mencatat akan ada 6 raksasa korporasi yang memiliki aset skala besar.
“Aset klasifikasi di atas Rp250 miliar,” kata Direktur Penilaian Perusahaan BEI I Gede Nyoman Yetna, dikutip Senin (22/1/2024).
Tidak secara detil sektor mana yang bakal diwakili, tetapi jumlah perusahaan berskala besar ini menguasai 24% dari total pipeline pencatatan bursa. Nyoman mengungkap, terdapat 25 perusahaan yang sedang antre dalam pencatatan saham, setidaknya mendekati akhir Januari 2024.
Calon emiten berskala menengah masih mendominasi sebanyak 17 perusahaan. Masing-masing memiliki aset di kisaran Rp50 miliar hingga Rp250 miliar. Sementara perusahaan berskala kecil hanya diwakili 2 perusahaan.
Adapun data bursa menunjukkan bahwa rencana pencatatan saham diserbu dari sektor konsumer, yakni mencapai 9 perusahaan, terdiri dari konsumer nonsiklikal 6 konsumer siklikall, dan 3 non-siklikal.
Sementara itu ada 5 calon emiten masing-masing datang dari sektor industri, dan teknologi. Kemudian terdapat 2 perusahaan berasal dari sektor bahan baku. Terakhir adalah 1 korporasi mewakili sektor energi, infrastruktur, properti-real estate, dan transportasi-logistik.
“Aset klasifikasi di atas Rp250 miliar,” kata Direktur Penilaian Perusahaan BEI I Gede Nyoman Yetna, dikutip Senin (22/1/2024).
Tidak secara detil sektor mana yang bakal diwakili, tetapi jumlah perusahaan berskala besar ini menguasai 24% dari total pipeline pencatatan bursa. Nyoman mengungkap, terdapat 25 perusahaan yang sedang antre dalam pencatatan saham, setidaknya mendekati akhir Januari 2024.
Calon emiten berskala menengah masih mendominasi sebanyak 17 perusahaan. Masing-masing memiliki aset di kisaran Rp50 miliar hingga Rp250 miliar. Sementara perusahaan berskala kecil hanya diwakili 2 perusahaan.
Adapun data bursa menunjukkan bahwa rencana pencatatan saham diserbu dari sektor konsumer, yakni mencapai 9 perusahaan, terdiri dari konsumer nonsiklikal 6 konsumer siklikall, dan 3 non-siklikal.
Sementara itu ada 5 calon emiten masing-masing datang dari sektor industri, dan teknologi. Kemudian terdapat 2 perusahaan berasal dari sektor bahan baku. Terakhir adalah 1 korporasi mewakili sektor energi, infrastruktur, properti-real estate, dan transportasi-logistik.
(akr)
tulis komentar anda