Kepak Mata Uang Garuda Ditekan Angin Amerika
Rabu, 12 Agustus 2020 - 08:55 WIB
JAKARTA - Nilai tukar rupiah terhadap dolar pada hari ini diprediksi melemah. Pasalnya, sejumlah sentimen negatif baik internal maupun eksternal akan memengaruhi kepak mata uang garuda itu.
Meningkatnya kasus Covid di dalam dan luar negeri menimbulkan kekawatiran sehingga berdampak pada aktivitas perekonomian. Kisa perseturan Amerika dan China terkait perkara Tik Tok juga memiliki efek yang serupa.
Menurut Ariston Tjendra, Kepala Riset Monex Investindo Futures Indonesia, di luar itu masih ada lagi sentimen penggebuk buat rupiah. Penguatan dolar sejak semalam karena adanya indikasi pemulihan ekonomi di AS dari rilis data-data tenaga kerja dan indeks harga produsen bulan Julinya yang lebih bagus dari proyeksi. ( Baca juga:Persaingan Menuju Pilpres 2024, Elektabilitas Semu Kepala Daerah )
"Penguatan dolar AS ini bisa menekan pergerakan nilai tukar emerging markets, termasuk rupiah," kata Ariston di Jakarta, Rabu (13/8/2020)
Dia melanjutkan, belum adanya kemajuan pembicaraan stimulus AS antara dua partai berkuasa juga bisa melemahkan sentimen terhadap aset berisiko pagi ini.
"Rupiah berpotensi tertekan dengan potensi kisaran 14.550-14.750," tandasnya.
Meningkatnya kasus Covid di dalam dan luar negeri menimbulkan kekawatiran sehingga berdampak pada aktivitas perekonomian. Kisa perseturan Amerika dan China terkait perkara Tik Tok juga memiliki efek yang serupa.
Menurut Ariston Tjendra, Kepala Riset Monex Investindo Futures Indonesia, di luar itu masih ada lagi sentimen penggebuk buat rupiah. Penguatan dolar sejak semalam karena adanya indikasi pemulihan ekonomi di AS dari rilis data-data tenaga kerja dan indeks harga produsen bulan Julinya yang lebih bagus dari proyeksi. ( Baca juga:Persaingan Menuju Pilpres 2024, Elektabilitas Semu Kepala Daerah )
"Penguatan dolar AS ini bisa menekan pergerakan nilai tukar emerging markets, termasuk rupiah," kata Ariston di Jakarta, Rabu (13/8/2020)
Dia melanjutkan, belum adanya kemajuan pembicaraan stimulus AS antara dua partai berkuasa juga bisa melemahkan sentimen terhadap aset berisiko pagi ini.
"Rupiah berpotensi tertekan dengan potensi kisaran 14.550-14.750," tandasnya.
(uka)
tulis komentar anda