Arab Saudi Turun Takhta, Rusia Jadi Pemasok Minyak Terbesar ke China
Kamis, 25 Januari 2024 - 14:29 WIB
Menurut dia, pemangkasan produksi Arab Saudi juga membantu Rusia untuk melompati. Negara Teluk ini menerapkan pemangkasan produksi sukarela tambahan sebesar 1 juta barel per hari dari Juli hingga Desember tahun lalu.
Meskipun Rusia juga secara sukarela melakukan pemangkasan produksi dan ekspor tambahan, namun jumlahnya hanya sekitar setengah dari pengurangan Saudi, tambahnya.
Hubungan China-Rusia
Terlepas dari perang, Beijing dan Moskow telah mengembangkan hubungan yang lebih dekat di bidang-bidang lain selain energi selama dua tahun terakhir. Secara keseluruhan, perdagangan antara China dan Rusia mencapai rekor tertinggi baru sebesar USD240 miliar pada tahun 2023, naik 26% dari tahun sebelumnya. Ini menunjukkan kedua negara telah mencapai target yang ditetapkan pada 2019, setahun lebih cepat dari jadwal.
Dalam dua tahun sejak invasi, ratusan merek global telah meninggalkan Rusia. Konsekwensi tersebut memaksa orang Rusia untuk mencari alternatif, mulai dari ponsel pintar hingga mobil, dan perusahaan-perusahaan China sering kali diuntungkan.
Bulan lalu, pemimpin China Xi Jinping memuji kemitraan Beijing dengan Moskow dalam sebuah pertemuan dengan Perdana Menteri Rusia Mikhail Mishustin. "Angka-angka perdagangan menunjukkan ketahanan yang kuat dan prospek yang luas," kata Xi dalam pertemuan di Beijing, menurut kantor berita pemerintah China Xinhua.
Meskipun Rusia juga secara sukarela melakukan pemangkasan produksi dan ekspor tambahan, namun jumlahnya hanya sekitar setengah dari pengurangan Saudi, tambahnya.
Hubungan China-Rusia
Terlepas dari perang, Beijing dan Moskow telah mengembangkan hubungan yang lebih dekat di bidang-bidang lain selain energi selama dua tahun terakhir. Secara keseluruhan, perdagangan antara China dan Rusia mencapai rekor tertinggi baru sebesar USD240 miliar pada tahun 2023, naik 26% dari tahun sebelumnya. Ini menunjukkan kedua negara telah mencapai target yang ditetapkan pada 2019, setahun lebih cepat dari jadwal.
Dalam dua tahun sejak invasi, ratusan merek global telah meninggalkan Rusia. Konsekwensi tersebut memaksa orang Rusia untuk mencari alternatif, mulai dari ponsel pintar hingga mobil, dan perusahaan-perusahaan China sering kali diuntungkan.
Bulan lalu, pemimpin China Xi Jinping memuji kemitraan Beijing dengan Moskow dalam sebuah pertemuan dengan Perdana Menteri Rusia Mikhail Mishustin. "Angka-angka perdagangan menunjukkan ketahanan yang kuat dan prospek yang luas," kata Xi dalam pertemuan di Beijing, menurut kantor berita pemerintah China Xinhua.
(nng)
Lihat Juga :
tulis komentar anda