OJK Pastikan Industri Perbankan Tetap Solid Didukung Rasio CAR 27,69%
Selasa, 30 Januari 2024 - 13:33 WIB
JAKARTA - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyampaikan stabilitas Sektor Jasa Keuangan (SJK) nasional terjaga, didukung oleh permodalan yang kuat dan profil risiko yang terkendali. Ketua Dewan Komisioner OJK Mahendra Siregar mengatakan, di tengah kondisi ketidakpastian global, perbankan tetap solid.
"Industri perbankan Indonesia pada tahun 2023 tetap resilien dan berdaya saing kuat didukung permodalan perbankan yang tetap solid dengan Capital Adequacy Ratio (CAR) industri perbankan yang tinggi mencapai 27,69%," kata Mahendra dalam konferensi pers Hasil KSSK, Selasa (30/1/2024).
Kinerja intermediasi pada tahun 2023 tumbuh positif dengan kredit perbankan mencapai Rp7.090 triliun, tumbuh sebesar 10,38% yoy, dengan pertumbuhan tertinggi terjadi pada kredit modal kerja dan kredit investasi masing-masing sebesar 10,05% yoy dan 12,26% yoy.
Seiring pemulihan pertumbuhan perekonomian nasional, jumlah kredit restrukturisasi Covid-19 melanjutkan tren penurunan menjadi sebesar Rp265,8 triliun dari sebelumnya pada Desember 2022 sebesar Rp469,2 triliun. Sementara, Dana Pihak Ketiga (DPK) pada tahun 2023 mencapai Rp8.458 triliun, tumbuh 3,73% yoy, terutama didukung pertumbuhan giro yang mencapai 4,57% yoy.
Likuiditas perbankan pada Desember 2023 dalam level yang memadai. Rasio Alat Likuid/Non-Core Deposit (AL/NCD) dan Alat Likuid/DPK (AL/DPK) masing-masing sebesar 127,07% dan 28,73%, jauh di atas threshold 50% dan 10%. Kualitas kredit tetap terjaga dengan rasio NPL net sebesar 0,71% dan NPL gross sebesar 2,19%.
"Industri perbankan Indonesia pada tahun 2023 tetap resilien dan berdaya saing kuat didukung permodalan perbankan yang tetap solid dengan Capital Adequacy Ratio (CAR) industri perbankan yang tinggi mencapai 27,69%," kata Mahendra dalam konferensi pers Hasil KSSK, Selasa (30/1/2024).
Kinerja intermediasi pada tahun 2023 tumbuh positif dengan kredit perbankan mencapai Rp7.090 triliun, tumbuh sebesar 10,38% yoy, dengan pertumbuhan tertinggi terjadi pada kredit modal kerja dan kredit investasi masing-masing sebesar 10,05% yoy dan 12,26% yoy.
Seiring pemulihan pertumbuhan perekonomian nasional, jumlah kredit restrukturisasi Covid-19 melanjutkan tren penurunan menjadi sebesar Rp265,8 triliun dari sebelumnya pada Desember 2022 sebesar Rp469,2 triliun. Sementara, Dana Pihak Ketiga (DPK) pada tahun 2023 mencapai Rp8.458 triliun, tumbuh 3,73% yoy, terutama didukung pertumbuhan giro yang mencapai 4,57% yoy.
Likuiditas perbankan pada Desember 2023 dalam level yang memadai. Rasio Alat Likuid/Non-Core Deposit (AL/NCD) dan Alat Likuid/DPK (AL/DPK) masing-masing sebesar 127,07% dan 28,73%, jauh di atas threshold 50% dan 10%. Kualitas kredit tetap terjaga dengan rasio NPL net sebesar 0,71% dan NPL gross sebesar 2,19%.
(nng)
tulis komentar anda