China Melemah! Disebut Tak Akan Menyalip Ekonomi AS Sampai 2080
Senin, 05 Februari 2024 - 05:56 WIB
Peringatan Citi datang ketika data resmi China menunjukkan aktivitas manufaktur kontraksi untuk bulan keempat berturut-turut pada Januari.
Ekonomi terbesar kedua di dunia tersebut masih terus berjuang dengan permintaan yang lemah dan melawan deflasi. Upaya Beijing untuk merangsang ekonomi dengan mendukung saham dan membebaskan lebih banyak uang tunai bagi bank untuk dipinjamkan sejauh ini gagal membuahkan hasil.
Menambah kesengsaraan Beijing adalah besarnya utang nasional. Utang China terus naik dan mencapai 272% dari PDB pada tahun 2022, menurut data Dana Moneter Internasional atau IMF.
Total Utang Luar Negeri (ULN) China pada 2022 tercatat mencapai USD2.388,74 miliar atau sekitar Rp37.025 triliun (Kurs rupiah Rp15.500). Negara dengan jumlah penduduk 1,4 miliar orang ini memiliki utang dengan kreditur private sebesar 89%, multilateral sebesar 8%, dan sebagian kecil tepatnya 3% bilateral.
Dalam Laporan Utang Internasional 2023 yang dirilis oleh Bank Dunia menunjukkan ULN China pada 2022 relatif mirip dengan tahun 2020 dan jauh lebih rendah jika dibandingkan dengan 2021. Pada 2021, ULN jangka pendek dan jangka panjang masing-masing berada di angka USD1.446,22 miliar dan USD1.205,34.
Sheets mengatakan, bahwa rata-rata orang China kemungkinan akan tetap lebih miskin daripada rata-rata warga AS, bahkan jika kedua negara melakukan perdagangan dalam perlombaan untuk menjadi ekonomi terbesar di dunia. Ini karena populasi China empat kali lebih besar dari AS, yaitu 1,4 miliar versus 340 juta.
Ekonomi terbesar kedua di dunia tersebut masih terus berjuang dengan permintaan yang lemah dan melawan deflasi. Upaya Beijing untuk merangsang ekonomi dengan mendukung saham dan membebaskan lebih banyak uang tunai bagi bank untuk dipinjamkan sejauh ini gagal membuahkan hasil.
Menambah kesengsaraan Beijing adalah besarnya utang nasional. Utang China terus naik dan mencapai 272% dari PDB pada tahun 2022, menurut data Dana Moneter Internasional atau IMF.
Total Utang Luar Negeri (ULN) China pada 2022 tercatat mencapai USD2.388,74 miliar atau sekitar Rp37.025 triliun (Kurs rupiah Rp15.500). Negara dengan jumlah penduduk 1,4 miliar orang ini memiliki utang dengan kreditur private sebesar 89%, multilateral sebesar 8%, dan sebagian kecil tepatnya 3% bilateral.
Dalam Laporan Utang Internasional 2023 yang dirilis oleh Bank Dunia menunjukkan ULN China pada 2022 relatif mirip dengan tahun 2020 dan jauh lebih rendah jika dibandingkan dengan 2021. Pada 2021, ULN jangka pendek dan jangka panjang masing-masing berada di angka USD1.446,22 miliar dan USD1.205,34.
Sheets mengatakan, bahwa rata-rata orang China kemungkinan akan tetap lebih miskin daripada rata-rata warga AS, bahkan jika kedua negara melakukan perdagangan dalam perlombaan untuk menjadi ekonomi terbesar di dunia. Ini karena populasi China empat kali lebih besar dari AS, yaitu 1,4 miliar versus 340 juta.
(akr)
Lihat Juga :
tulis komentar anda