Kurs Rupiah Tampil Perkasa Hari Ini di Posisi Rp15.595/USD, Apa Saja Sentimennya?

Senin, 12 Februari 2024 - 15:43 WIB
Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) pada perdagangan sore ini, Senin (12/2/2024) akhirnya ditutup menguat 40 poin ke level Rp15.595 setelah sebelumnya sempat melemah di level Rp15.635/USD. Foto/Dok
JAKARTA - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) pada perdagangan sore ini, Senin (12/2/2024) akhirnya ditutup menguat 40 poin ke level Rp15.595 setelah sebelumnya sempat melemah di level Rp15.635/USD.Pengamat pasar uang, Ibrahim Assuaibi mengatakan indeks dolar melemah didorong pasar China, Singapura, Korea Selatan, dan Hong Kong tutup untuk libur Tahun Baru Imlek.

“Sedangkan pasar Jepang tutup untuk hari peringatan, membuat volume perdagangan terbatas, sementara dolar turun sedikit menjelang data inflasi utama yang dirilis minggu ini,” tulis Ibrahim dalam risetnya.





Penguatan kurs rupiah juga terlihat pada data JISDOR BI (Bank Indonesia), dimana hari ini bertengger ke level Rp15.612 per USD. Raihan tersebut menguat dari sesi kemarin di posisi Rp15.685.

Data CPI untuk bulan Januari akan dirilis pada hari Selasa dan diperkirakan menunjukkan sedikit penurunan inflasi.

Namun tekanan harga diperkirakan masih akan tetap relatif stabil, dengan angka CPI inti khususnya akan tetap jauh di atas target tahunan Federal Reserve atau Bank Sentral AS (the Fed) sebesar 2%, sebuah skenario yang memberikan dorongan lebih besar bagi The Fed untuk mempertahankan suku bunga lebih tinggi dalam jangka waktu yang lebih lama.

Di luar data inflasi, pidato dari beberapa pejabat Fed, termasuk Neel Kashkari, Mary Daly dan Ralph Bostic juga akan disampaikan minggu ini. Pejabat bank sentral diperkirakan akan lebih meremehkan spekulasi penurunan suku bunga lebih awal.

Menurunnya spekulasi mengenai pelonggaran moneter lebih awal oleh The Fed telah memukul mata uang Asia dalam beberapa sesi terakhir, dan membuat dolar berada dalam jangkauan puncaknya dalam tiga bulan.

Dari sentimen domestik, melihat kondisi pertumbuhan ekonomi 2023 sebesar 5,05%, maka saya berpandangan bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia akan mencapai 5,07% pada tahun 2024. Pertumbuhan tersebut, ditopang oleh konsumsi rumah tangga yang terus meningkat.

“Secara umum, hingga akhir 2023 kinerja ekonomi Indonesia masih relatif baik. Ketahanan ekonomi domestik cukup kuat dan inflasi Indonesia tercatat rendah dibandingkan negara-negara lain,” kata Ibrahim.

Proyeksi International Monetary Fund (IMF) dan World Bank terhadap ekonomi Indonesia juga cenderung resiliens untuk tahun ini di sekitar 5 persen, sehingga, pertumbuhan ekonomi tahun ini diperkirakan solid.

Selain itu, ada beberapa catatan risiko yang akan mempengaruhi pertumbuhan ekonomi Indonesia baik dari sisi global maupun domestik. Dengan demikian, untuk perdagangan besok, mata uang rupiah kemungkinan dibuka berfluktuatif namun ditutup lanjutkan penguatan di rentang Rp14.550 - Rp14.630 per USD.
(akr)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More