Kabar Baik dari AS, Alarm Resesi Tak Lagi Berbunyi di Kuartal I/2024
Rabu, 21 Februari 2024 - 10:30 WIB
Kontributor positif terbesar untuk pergantian dari proyeki resesi berasal dari lonjakan harga saham baru-baru ini ke rekor tertinggi. Indeks acuan S&P 500 (. SPX), membuka tab baru telah meningkat lebih dari 20% sejak akhir Oktober setelah sinyal dari Federal Reserve bahwa siklus suku bunga agresif yang bertujuan untuk menahan inflasi telah berakhir dan bahwa penurunan suku bunga diharapkan terjadi tahun ini.
Jumlah pengajuan tunjangan pengangguran terus menyusut dan ukuran ketersediaan kredit di masa depan, izin pembangunan rumah dan pesanan baru barang-barang manufaktur juga berkontribusi pada perubahan prospek.
Matthew Martin, ekonom AS di Oxford Economics, mencatat penurunan berkelanjutan dalam indeks keseluruhan sekarang dipimpin oleh sekelompok indikator yang siap untuk berbalik lebih tinggi dalam beberapa bulan ke depan.
"Ekonomi tetap dalam mode pertumbuhan, dan prospek terus optimis karena kekuatan pasar tenaga kerja, pelonggaran kondisi pasar keuangan, dan belanja konsumen yang kuat menuju tahun 2024," tulis Martin dalam catatannya setelah rilis LEI.
"Kami memperkirakan pertumbuhan konsumsi (kuartal pertama) melacak pada 2,1% tahunan, lebih rendah dari perkiraan dasar kami sebesar 2,5%, meskipun itu masih akan konsisten dengan pertumbuhan PDB Q1 yang solid sebesar 2%."
Jumlah pengajuan tunjangan pengangguran terus menyusut dan ukuran ketersediaan kredit di masa depan, izin pembangunan rumah dan pesanan baru barang-barang manufaktur juga berkontribusi pada perubahan prospek.
Matthew Martin, ekonom AS di Oxford Economics, mencatat penurunan berkelanjutan dalam indeks keseluruhan sekarang dipimpin oleh sekelompok indikator yang siap untuk berbalik lebih tinggi dalam beberapa bulan ke depan.
"Ekonomi tetap dalam mode pertumbuhan, dan prospek terus optimis karena kekuatan pasar tenaga kerja, pelonggaran kondisi pasar keuangan, dan belanja konsumen yang kuat menuju tahun 2024," tulis Martin dalam catatannya setelah rilis LEI.
"Kami memperkirakan pertumbuhan konsumsi (kuartal pertama) melacak pada 2,1% tahunan, lebih rendah dari perkiraan dasar kami sebesar 2,5%, meskipun itu masih akan konsisten dengan pertumbuhan PDB Q1 yang solid sebesar 2%."
(akr)
Lihat Juga :
tulis komentar anda