Pemerintah Resmi Caplok 14% Saham Vale Indonesia, Wamen BUMN Ungkap 2 Skema Transaksi
Senin, 26 Februari 2024 - 18:56 WIB
JAKARTA - Pemerintah melalui Holding BUMN Pertambangan atau MIND ID resmi mengakuisisi 14% saham PT Vale Indonesia Tbk (INCO) . Aksi korporasi ini ditandai dengan kesepakatan penandatanganan divestasi saham emiten bersandi saham INCO itu.
Pemerintah melalui MIND ID dan Vale Indonesia menyepakati divestasi saham 14% dengan harga Rp3.050 per saham. Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Kartika Wirjoatmodjo atau Tiko mengatakan, transaksi atas divestasi 14% saham Vale Indonesia dilakukan melalui dua skema, yaitu setengah atau 7% saham melalui pembelian langsung dari pemegang saham sebelumnya.
Sementara setengah saham lainnya melalui Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu alias right issue di Bursa Efek Indonesia (BEI). “Jadi kita ada saham lama setengahnya dan ada saham baru setengahnya. Jadi 50:50, jadi ada right issue dan ada saham baru yang dibeli nanti,” ujar Wamen BUMN Tiko usai penandatanganan divestasi, Jakarta Pusat, Selasa (26/2/2024).
Soal skema pendanaan tersebut, Tiko memastikan pemerintah bakal mengumumkan strukturnya di pasar modal atau capital market. “Kita umumkan nanti strukturnya di capital market,” tuturnya.
MIND ID dan para pemegang saham Vale Indonesia memang menyepakati harga divestasi saham sebesar 14%. Transaksi ini cukup memakan waktu, sejak aksi korporasi ini diumumkan pada tahun lalu. Berbagai negosiasi pun ditempuh pemerintah agar Vale tidak mematok harga saham yang tinggi.
Pemegang saham terbesar Vale Indonesia sebelumnya adalah Vale Canada Limited (VCL) dengan kepemilikan 43,79%. Sedangkan Holding BUMN tambang MIND ID menggenggam 20 persen saham dan Sumitomo Metal Mining Co. Ltd (SMM) 15,03%. Lalu kepemilikan publik di Vale sebesar 21,18%.
Jika 14% sahamnya Vale resmi diambil MIND, maka kepemilikan negara di perusahaan nikel ini menyentuh 34% saham.
Baca Juga
Pemerintah melalui MIND ID dan Vale Indonesia menyepakati divestasi saham 14% dengan harga Rp3.050 per saham. Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Kartika Wirjoatmodjo atau Tiko mengatakan, transaksi atas divestasi 14% saham Vale Indonesia dilakukan melalui dua skema, yaitu setengah atau 7% saham melalui pembelian langsung dari pemegang saham sebelumnya.
Sementara setengah saham lainnya melalui Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu alias right issue di Bursa Efek Indonesia (BEI). “Jadi kita ada saham lama setengahnya dan ada saham baru setengahnya. Jadi 50:50, jadi ada right issue dan ada saham baru yang dibeli nanti,” ujar Wamen BUMN Tiko usai penandatanganan divestasi, Jakarta Pusat, Selasa (26/2/2024).
Soal skema pendanaan tersebut, Tiko memastikan pemerintah bakal mengumumkan strukturnya di pasar modal atau capital market. “Kita umumkan nanti strukturnya di capital market,” tuturnya.
MIND ID dan para pemegang saham Vale Indonesia memang menyepakati harga divestasi saham sebesar 14%. Transaksi ini cukup memakan waktu, sejak aksi korporasi ini diumumkan pada tahun lalu. Berbagai negosiasi pun ditempuh pemerintah agar Vale tidak mematok harga saham yang tinggi.
Pemegang saham terbesar Vale Indonesia sebelumnya adalah Vale Canada Limited (VCL) dengan kepemilikan 43,79%. Sedangkan Holding BUMN tambang MIND ID menggenggam 20 persen saham dan Sumitomo Metal Mining Co. Ltd (SMM) 15,03%. Lalu kepemilikan publik di Vale sebesar 21,18%.
Jika 14% sahamnya Vale resmi diambil MIND, maka kepemilikan negara di perusahaan nikel ini menyentuh 34% saham.
(akr)
tulis komentar anda