Parah, Beras Naik di 36 Provinsi

Jum'at, 01 Maret 2024 - 11:33 WIB
BPS mengungkapkan nyaris seluruh provinsi di Indonesia terpukul kenaikan harga beras. FOTO/dok.SINDOnews
JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) mengungkapkan 37 provinsi hanya satu provinsi yang tidak terpukul dengan kenaikan harga beras . Nyaris semua provinsi di Indonesia mengalami kenaikan harga.

"Kenaikan harga beras tercatat hampir di seluruh provinsi se-Indonesia. Sebanyak 37 provinsi harga beras mengalami kenaikan, sedangkan 1 provinsi mengalami deflasi atau penurunan," ujar Deputi Bidang Statistik Produksi BPS M. Habibullah dalam konferensi pers, Jumat (1/3/2024).



Dia mengatakan kenaikan harga komoditas ini patut diwaspadai. BPS mencatat kenaikan harga beras terjadi di semua rantai distribusi pada Februari 2024. "Harga beras di tingkat eceran mengalami kenaikan 5,28% secara bulanan dan naik 19,28% secara tahunan," kata dia.



Harga gabah kering panen (GKP) pada bulan Februari 2024 mengalami kenaikan 27,14% secara tahunan dan 4,86% secara bulanan. Adapun harga gabah kering giling sudah melonjak 33,48% secara tahunan dan 6,13% secara bulanan. Selanjutnya harga beras di tingkat penggilingan, grosir, dan eceran juga mengalami kenaikan.

Di sisi lain, sejumlah komoditas lainnya yang paling sering mengalami inflasi saat bulan ramadan yaitu emas perhiasan, rokok kretek filter, bahan bakar rumah tangga, ayam hidup, serta telur ayam ras.



Berdasarkan laporan inflasi Februari 2024 sebesar 2,75% secara tahunan (year on yar/yoy) dan 0,37% secara bulanan (month to month/mtm). Penyumbang utama inflasi bulan lalu adalah harga beras yang mahal. "Beras memberikan andil inflasi terbesar dan lebih besar jika dibandingkan Februari," ujar dia.
(nng)
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More