Nggak Main-main! Ini Potensi Ekonomi Hilirisasi Migas di Dalam Negeri
Rabu, 13 Maret 2024 - 10:25 WIB
Dia menambahkan, analisis model IO juga menemukan bahwa industri kilang migas memiliki keterkaitan dengan sebagian besar pembentukan produk domestik bruto (PDB) Indonesia. Sektor pendukung industri kilang tercatat terkait dengan sekitar 67,48% pembentukan PDB, sedangkan sektor pengguna industri kilang terkait dengan sekitar 99,71% pembentukan PDB Indonesia. Hilirisasi dan prospek bisnis industri kilang migas pun diproyeksikan masih cukup baik dan besar. Hal itu terkait dengan kondisi saat ini di mana sekitar 70% kebutuhan petrokimia dan 32% kebutuhan BBM Indonesia, masih dipenuhi dari impor.
Komaidi menambahkan, hilirisasi migas juga berpotensi memberikan manfaat positif terhadap kinerja keuangan Pertamina dan keuangan negara. Data menunjukkan, pendapatan segmen kilang dan petrokimia Pertamina pada tahun 2022 dilaporkan sekitar Rp572 triliun. Sementara, kontribusi segmen kilang dan petrokimia Pertamina terhadap penerimaan negara melalui pembayaran pajak (PPh 22 Impor, PPN & PPnBM, Bea dan Cukai, dan Pajak Daerah) pada tahun 2022 tercatat mencapai Rp49,72 triliun.
Mengingat besarnya manfaat ekonomi hilirisasi tersebut, Komaidi mendorong pemerintah untuk merumuskan dukungan kebijakan yang optimal untuk pengembangan industri kilang di Indonesia. "Untuk itu, kebijakan pengembangan kilang pada negara-negara lain seperti melalui pemberian insentif investasi dan perpajakan, atau bahkan berperan langsung sebagai pelaksana dalam pembangunan kilang, kiranya dapat dipertimbangkan untuk diadopsi," tandasnya.
(fjo)
tulis komentar anda