Inovasi Digital Membentuk Masa Depan Industri Sawit
Rabu, 20 Maret 2024 - 17:23 WIB
Lebih lanjut, Edi Tjeng, Head of Sourcing Apical Group, menambahkan bahwa bagi departemen Sourcing, teknologi memungkinkannya mendapatkan supplier unggul. Karena hal itu dapat mempersingkat rantai verifikasi di rantai pasok Apical sehingga mempermudah proses verifikasi dimana sangat penting melacak asal-usul produk. Apical berperan vital dalam implementasi ESG, melawan deforestasi, yang juga sesuai dengan komitmen keberlanjutan Apical2030.
Pemantauan satelit dan teknologi memberikan gambaran akurat tentang penggunaan lahan, mendukung Apical dalam melindungi ekosistem dan mengelola risiko lingkungan secara efektif. Diperkuat oleh kinerja framework internal seperti Sistem Manajemen Dampak Berkelanjutan (SIMS) dan A-SIMPLE framework memberikan kemampuan untuk secara komprehensif mengukur dan memantau keberlanjutan, memungkinkan penentuan target dan peningkatan berkelanjutan.
Dampak inovasi digital ini luas. Salah satunya, peningkatan transparansi, yang memungkinkan teknologi ketertelusuran dapat memperkuat visibilitas rantai pasok, mendukung akses informasi tentang sumber dan praktik produksi. Kemudian, pengelolaan lingkungan proaktif, yang memungkinkan respons cepat terhadap isu lingkungan, seperti deforestasi, dan mendukung pengelolaan risiko lingkungan. Selanjutnya, inovasi digital memungkinkan pengambilan keputusan berbasis data.
Di mana, pemanfaatan data besar untuk analisis dan pelaporan mempertajam pengambilan keputusan strategis dan operasional. Terakhir, inovasi digital juga mendukung pemenuhan standar keberlanjutan dan regulasi, memperkuat kepatuhan dan reputasi korporat.
Hingga tahun 2023, Apical telah berhasil meningkatkan integritas rantai pasok melalui adanya 439 supplier. Inovasi digital di Asian Agri dan Apical menjadi kunci dalam mendorong keberlanjutan rantai pasok dari hulu ke hilir. Hal ini menegaskan komitmen mereka terhadap praktik lingkungan, sosial, dan tata kelola yang bertanggung jawab, dengan ketelusuran sebagai pilar utama dalam keberlanjutan rantai pasok.
Pemantauan satelit dan teknologi memberikan gambaran akurat tentang penggunaan lahan, mendukung Apical dalam melindungi ekosistem dan mengelola risiko lingkungan secara efektif. Diperkuat oleh kinerja framework internal seperti Sistem Manajemen Dampak Berkelanjutan (SIMS) dan A-SIMPLE framework memberikan kemampuan untuk secara komprehensif mengukur dan memantau keberlanjutan, memungkinkan penentuan target dan peningkatan berkelanjutan.
Dampak inovasi digital ini luas. Salah satunya, peningkatan transparansi, yang memungkinkan teknologi ketertelusuran dapat memperkuat visibilitas rantai pasok, mendukung akses informasi tentang sumber dan praktik produksi. Kemudian, pengelolaan lingkungan proaktif, yang memungkinkan respons cepat terhadap isu lingkungan, seperti deforestasi, dan mendukung pengelolaan risiko lingkungan. Selanjutnya, inovasi digital memungkinkan pengambilan keputusan berbasis data.
Di mana, pemanfaatan data besar untuk analisis dan pelaporan mempertajam pengambilan keputusan strategis dan operasional. Terakhir, inovasi digital juga mendukung pemenuhan standar keberlanjutan dan regulasi, memperkuat kepatuhan dan reputasi korporat.
Hingga tahun 2023, Apical telah berhasil meningkatkan integritas rantai pasok melalui adanya 439 supplier. Inovasi digital di Asian Agri dan Apical menjadi kunci dalam mendorong keberlanjutan rantai pasok dari hulu ke hilir. Hal ini menegaskan komitmen mereka terhadap praktik lingkungan, sosial, dan tata kelola yang bertanggung jawab, dengan ketelusuran sebagai pilar utama dalam keberlanjutan rantai pasok.
(nng)
tulis komentar anda