India Larang Ekspor Bawang Merah Tanpa Batas Waktu, Tetangga Indonesia Kena Imbasnya

Selasa, 26 Maret 2024 - 07:46 WIB
India memperpanjang larangan ekspor bawang merah tanpa batas waktu, untuk menjadi langkah yang mengejutkan menjelang pemilihan umum (Pemilu). Foto/Dok
NEW DELHI - India memperpanjang larangan ekspor bawang merah tanpa batas waktu, untuk menjadi langkah yang mengejutkan menjelang pemilihan umum (Pemilu). Keputusan India meneruskan menutup ekspor bawang merah diyakini bakal memperburuk kenaikan harga pada beberapa pasar di luar negeri.



Seperti dilansir Reuters, India sebelumnya memberlakukan larangan ekspor sejak bulan Desember, tahun lalu dan bakal berakhir pada 31 Maret tahun ini di 2024. Namun secara mengejutkan India sebagai pengekspor sayuran terbesar di dunia justru melanjutkan larangan tersebut.



Para pedagang sempat mengantisipasi, larangan ekspor bawang merah bakal dicabut ketika harga lokal mengalami penurunan, hampir setengahnya. Namun, pemerintah mengeluarkan perintah pada Jumat malam bahwa larangan itu akan tetap berlaku sampai pemberitahuan lebih lanjut.

"Perpanjangan ini mengejutkan dan sama sekali tidak perlu, mengingat penurunan harga dengan meningkatnya pasokan dari panen musim baru," kata seorang eksekutif di sebuah perusahaan ekspor yang berbasis di Mumbai, yang menolak disebutkan namanya.



Harga bawang di beberapa pasar grosir di Maharashtra, negara penghasil bawang terbesar, telah turun menjadi 1.200 rupee (USD14 atau setara Rp220.307) per 100 kg dari 4.500 rupee pada Desember, kata eksekutif itu.

Keputusan ini diambil ketika Perdana Menteri Narendra Modi sedang berupaya mengamankan masa jabatannya untuk ketiga kalinya secara beruntun jelang pemilihan mulai 19 April, mendatang.

Sementara itu larangan ekspor bawang merah bakal memperngaruhi beberapa negara yang mengandalkan pasokan dari India. Negara-negara seperti Bangladesh, Malaysia, Nepal dan Uni Emirat Arab diketahui telah bergantung pada impor dari India.

Deretan negara tersebut membutuhkan pasokan dari India untuk mengisi kesenjangan domestik dan memperkuat pasokan bawang. Dimana banyak dari negara-negara tersebut sedang berusaha mengendalikan lonjakan harga tinggi sejak larangan berlaku.

"Langkah India memungkinkan eksportir saingan untuk menawarkan harga yang jauh lebih tinggi karena pembeli tidak punya pilihan," kata eksekutif lain di sebuah perusahaan ekspor yang berbasis di Mumbai.

Pedagang memperkirakan bahwa India, yang memiliki waktu pengiriman lebih pendek daripada saingannya seperti China atau Mesir untuk banyak pasar, menyumbang lebih dari setengah dari semua impor bawang oleh negara-negara Asia.
(akr)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More