Takut Ancaman Tarif 100% Trump, India Mundur dari Dedolarisasi

Sabtu, 07 Desember 2024 - 08:00 WIB
loading...
Takut Ancaman Tarif...
Takut dengan ancaman tarif 100% yang dilontarkan Presiden terpilih AS Donald Trump, negara BRICS, India mundur dari dedolarisasi. FOTO/Ilustrasi/Dok.
A A A
JAKARTA - Presiden terpilih Amerika Serikat (AS) Donald Trump baru-baru ini mengeluarkan ancaman pada negara-negara BRICS untuk mengenakan tarif 100% pada barang yang masuk ke negara itu jika mereka melanjutkan agenda dedolarisasi.

"Mereka akan menghadapi tarif 100%, dan harus siap mengucapkan selamat tinggal pada penjualan ke ekonomi AS yang luar biasa," tegas Trump melalui platform Truth Social, belum lama ini.



Setelah ancaman yang dikeluarkan Trump, satu negara BRICS, yang merupakan sekutu dekat AS, menarik kembali agenda dedolarisasi. Negara anggota itu lepas tangan dari inisiatif tersebut karena membutuhkan dolar AS untuk menjaga ekonominya tetap bertahan. Tanpa dolar AS, produk domestik bruto (PDB) negara ini dapat menyusut dan tidak lagi menjadi tantangan bagi negara-negara maju.

Melansir Watvher Guru, anggota BRICS tersebut, India, dengan tegas menyebutkan bahwa mereka tidak mengikuti inisiatif dedolarisasi setelah ancaman tarif 100% Trump keluar. Gubernur Bank Sentral India (RBI), Shaktikanta Das, mengatakan bahwa negaranya tidak akan meninggalkan dolar AS. Ia menegaskan bahwa India tidak memiliki rencana dedolarisasi dan belum ada keputusan yang diambil terkait hal tersebut.



"Tidak ada yang membicarakan atau memikirkan tentang de-dolarisasi. Tidak ada langkah yang telah kami ambil untuk melakukan de-dolarisasi," kata Das setelah ancaman Trump kepada Bloomberg. "De-dolarisasi tentu saja bukan tujuan kami dan tidak ada dalam pembahasan. Mata uang BRICS merupakan ide yang diajukan oleh salah satu anggota dan telah dibahas tetapi belum ada keputusan yang diambil," tegasnya.

Gubernur RBI tersebut menambahkan, langkah mengurangi penggunaan dolar AS selama ini dilandasi keinginan India mengurangi risiko semua ketegangan untuk menjaga keamanan ekonomi negara tersebut. "Kami ingin mengurangi risiko perdagangan karena ketergantungan pada satu mata uang terkadang dapat menjadi masalah karena apresiasi atau depresiasi," jelasnya.

Dia menegaskan, upaya India difokuskan pada pengurangan risiko perdagangan. "Penyebaran geografis negara-negara juga harus diperhatikan, tidak seperti zona Euro yang memiliki kedekatan geografis," dalihnya.
(fjo)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Takut Kanada dan UE...
Takut Kanada dan UE Bersekongkol, Trump Beri Ancaman Tarif Lebih Besar
Analis Sebut Kebijakan...
Analis Sebut Kebijakan Isolasionis AS Bisa Percepat Dedolarisasi
Hubungan Afsel dan BRICS...
Hubungan Afsel dan BRICS Makin Kuat usai Tak Lagi Dapat Bantuan AS
Minyak Mentah Rusia...
Minyak Mentah Rusia Mengalir Deras ke Negara BRICS
AS Kenakan Tarif Impor...
AS Kenakan Tarif Impor 25%, HIMKI Dorong Pemerintah Perkuat Diplomasi
Indonesia Gabung New...
Indonesia Gabung New Development Bank BRICS, Prabowo Diskusi dengan Dilma Rousseff
Trump Ancam Tarif 25%...
Trump Ancam Tarif 25% bagi Negara Pengimpor Minyak dari Venezuela
India Terang-terangan...
India Terang-terangan ke BRICS: Kami Tidak Akan Campakkan Dolar AS
India Menancapkan Tonggak...
India Menancapkan Tonggak Sejarah Baru Produksi Batu Bara, Tembus 1 Miliar Ton
Rekomendasi
Sambut Idulfitri, Hamas...
Sambut Idulfitri, Hamas Sepakati Proposal Gencatan Senjata Baru dengan Israel
Israel Larang Umat Islam...
Israel Larang Umat Islam Palestina Gelar Salat Id di Masjid Ibrahimi
Agen FSB Rusia Selidiki...
Agen FSB Rusia Selidiki Senjata Sonik di Serbia
Berita Terkini
Manajer Perempuan di...
Manajer Perempuan di Nestle Meningkat, Ciptakan Lingkungan Kerja yang Inklusif
1 jam yang lalu
Pertamina Antisipasi...
Pertamina Antisipasi Pasokan BBM di Bengkulu Akibat Pendangkalan Pulau Baai
1 jam yang lalu
SIG Berhasil Tekan Beban...
SIG Berhasil Tekan Beban Pokok Pendapatan 0,8% Jadi Rp28,26 Triliun
3 jam yang lalu
Program Mudik Bersama...
Program Mudik Bersama BUMN, BRI Life dan BRI Kolaborasi Beri Perlindungan Asuransi
3 jam yang lalu
BSI Ingatkan Nasabah...
BSI Ingatkan Nasabah Waspada Penipuan Bermodus Social Engineering
4 jam yang lalu
Mentan Amran: Operasi...
Mentan Amran: Operasi Pasar Pangan Murah AgriPost Stabilkan Harga Pangan
4 jam yang lalu
Infografis
Trump Beri Batas Waktu...
Trump Beri Batas Waktu 100 Hari untuk Akhiri Perang Ukraina-Rusia
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved