Great Collaboration 2024 Diawali Kelas Literasi Finansial
Jum'at, 19 April 2024 - 08:09 WIB
Himawan Adhi membuka paparannya dengan menjabarkan konsep dasar literasi keuangan. Ia menjelaskan bahwa literasi keuangan bukan hanya tentang menabung, serta bagaimana mengelolanya dengan bijak.
Ia juga menyoroti beberapa masalah keuangan yang kerap dihadapi oleh generasi muda jika tidak memiliki literasi finansial yang baik, seperti gagal mencapai tujuan keuangan, terlilit utang, dan tidak memiliki persiapan/Tabungan untuk masa depan.
Peter Hermawan kemudian melanjutkan sesi dengan membahas konsep perlindungan dalam proses meraih tujuan hidup (life goals). Dengan gaya paparan yang interaktif, beliau menyampaikan akan pentingnya asuransi untuk membantu mengalihkan risiko kehidupan yang tidak bisa dihindari, seperti sakit.
Diperkenalkan juga olehnya konsep 5 Golden Rules yang terdiri dari skill & knowledges, communication & branding, networking, activity management, dan trustworthy. Remaja perlu memiliki kemampuan dan pengetahuan (skill & knowledges) untuk kemudian bisa mengomunikasikannya (communication) kepada orang lain dengan lancar.
Agar kemampuan dan pengetahuannya dapat lebih bermanfaat kepada banyak orang, remaja juga perlu memiliki kemampuan menjalin relasi (networking) dan mendokumentasikan (activity management) setiap interaksi untuk bisa menentukan solusi yang lebih tepat sasaran. Dan yang paling terpenting, dari setiap proses itu, penting untuk remaja memiliki sikap ikhlas dan jujur untuk mendapatkan kepercayaan (trustworthy) dari siapa pun.
Kelimanya merupakan tips yang dapat diterapkan dalam berbagai aspek kehidupan remaja, khususnya saat sudah memasuki dunia kerja. Para remaja di SOS Children’s Villages bisa mendapatkan pelatihan yang lebih detail mengenai hal ini di dalam program Great Academy.
Kelas literasi finansial tersebut diikuti oleh puluhan remaja baik yang bergabung offline dari SOS Children’s Villages Jakarta, maupun online dari SOS Children’s Villages Jakarta, Banda Aceh, Meulaboh, Lembang, Flores, Palu, dan Bali.
Tingkat pendidikan peserta kelas tersebut pun beragam, mulai dari tingkatan SMP, SMA, hingga tingkatan universitas. Usai paparan materi dari kedua narasumber, para remaja aktif mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan tips mencapai tujuan finansial maupun rekomendasi perlindungan yang sesuai dengan latar belakang dan kemampuan remaja.
Tak hanya itu, para remaja juga diajak melakukan financial check-up sederhana agar bisa mengelola uang saku dan merencanakan keuangan saat nanti sudah memiliki penghasilan sendiri. Dari kelas literasi finansial pertama ini, hasil literasi finansial para remaja pun terbukti meningkat sebesar 10% yang diukur dari pre-test sebelum kelas dan post-test sesudah kelas.
Usai kelas literasi finansial, sesi dilanjutkan dengan paparan singkat mengenai program Great Opportunity yang menjadi fase akhir dari rangkaian Great Collaboration. Great Opportunity ini menjadi wujud nyata Great Eastern Life Indonesia dalam menyediakan kesempatan kerja bagi remaja SOS Children’s Villages agar mereka bisa mendapatkan penghasilan tambahan.
Ia juga menyoroti beberapa masalah keuangan yang kerap dihadapi oleh generasi muda jika tidak memiliki literasi finansial yang baik, seperti gagal mencapai tujuan keuangan, terlilit utang, dan tidak memiliki persiapan/Tabungan untuk masa depan.
Peter Hermawan kemudian melanjutkan sesi dengan membahas konsep perlindungan dalam proses meraih tujuan hidup (life goals). Dengan gaya paparan yang interaktif, beliau menyampaikan akan pentingnya asuransi untuk membantu mengalihkan risiko kehidupan yang tidak bisa dihindari, seperti sakit.
Diperkenalkan juga olehnya konsep 5 Golden Rules yang terdiri dari skill & knowledges, communication & branding, networking, activity management, dan trustworthy. Remaja perlu memiliki kemampuan dan pengetahuan (skill & knowledges) untuk kemudian bisa mengomunikasikannya (communication) kepada orang lain dengan lancar.
Agar kemampuan dan pengetahuannya dapat lebih bermanfaat kepada banyak orang, remaja juga perlu memiliki kemampuan menjalin relasi (networking) dan mendokumentasikan (activity management) setiap interaksi untuk bisa menentukan solusi yang lebih tepat sasaran. Dan yang paling terpenting, dari setiap proses itu, penting untuk remaja memiliki sikap ikhlas dan jujur untuk mendapatkan kepercayaan (trustworthy) dari siapa pun.
Kelimanya merupakan tips yang dapat diterapkan dalam berbagai aspek kehidupan remaja, khususnya saat sudah memasuki dunia kerja. Para remaja di SOS Children’s Villages bisa mendapatkan pelatihan yang lebih detail mengenai hal ini di dalam program Great Academy.
Kelas literasi finansial tersebut diikuti oleh puluhan remaja baik yang bergabung offline dari SOS Children’s Villages Jakarta, maupun online dari SOS Children’s Villages Jakarta, Banda Aceh, Meulaboh, Lembang, Flores, Palu, dan Bali.
Tingkat pendidikan peserta kelas tersebut pun beragam, mulai dari tingkatan SMP, SMA, hingga tingkatan universitas. Usai paparan materi dari kedua narasumber, para remaja aktif mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan tips mencapai tujuan finansial maupun rekomendasi perlindungan yang sesuai dengan latar belakang dan kemampuan remaja.
Tak hanya itu, para remaja juga diajak melakukan financial check-up sederhana agar bisa mengelola uang saku dan merencanakan keuangan saat nanti sudah memiliki penghasilan sendiri. Dari kelas literasi finansial pertama ini, hasil literasi finansial para remaja pun terbukti meningkat sebesar 10% yang diukur dari pre-test sebelum kelas dan post-test sesudah kelas.
Usai kelas literasi finansial, sesi dilanjutkan dengan paparan singkat mengenai program Great Opportunity yang menjadi fase akhir dari rangkaian Great Collaboration. Great Opportunity ini menjadi wujud nyata Great Eastern Life Indonesia dalam menyediakan kesempatan kerja bagi remaja SOS Children’s Villages agar mereka bisa mendapatkan penghasilan tambahan.
tulis komentar anda