BRI Cetak Laba Bersih Rp15,98 Triliun di Kuartal I-2024
Kamis, 25 April 2024 - 09:25 WIB
JAKARTA - PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk ( BBRI ) mencetak laba bersih secara konsolidasian Rp15,98 triliun pada kuartal I-2024. Angka tersebut tumbuh 2,69% dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp15,56 triliun.
Mengutip laporan keuangan perseroan, Kamis (25/4/2024), pertumbuhan laba tersebut ditopang pendapatan bunga bersih. BRI mencatat pendapatan bunga bersih (net interest margin/NIM) yang naik 9,6% yoy menjadi Rp35,95 triliun dari tahun sebelumnya Rp32,78 triliun.
Meski demikian, rasio NIM yang dicatatkan bank berkode saham BBRI ini turun tipis 8 basis poin (bps) dari 6,67% pada kuartal I 2023 menjadi 6,59% pada kuartal I 2024. Peningkatan laba terdorong oleh raupan pendapatan berbasis komisi atau fee based income sebesar Rp5,43 triliun pada kuartal I 2024, naik 7,1% yoy.
Adapun, salah satu hal yang menjadi penghambat pertumbuhan laba BRI di periode ini adalah pencadangan yang mengalami kenaikan. BRI mencatat Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (CKPN) sebesar Rp12 triliun atau naik 69,25% yoy.
Dari sisi penyaluran kredit, BRI mampu menumbuhkan kredit sekitar 10,89% yoy menjadi Rp1.308,6 triliun. Mayoritas dari kredit tersebut merupakan kredit UMKM yang mencapai Rp1.089,41 triliun atau setara dengan 83,25% dari total portofolio kredit.
Menariknya, pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) yang dimiliki oleh bank yang dekat sama wong cilik ini justru tumbuh lebih tinggi. DPK BRI tercatat naik sekitar 12,8% yoy dan menjadi Rp1.416,21 triliun. Alhasil, likuiditas BRI pun tampak melonggar dengan tercermin dari Loan to Deposit Ratio (LDR) yang berada di level 83,78%. Capaian tersebut lebih rendah dari periode Maret 2023 maupun full year 2023 yang masing-masing di level 85,26% dan 84,22%.
Dari sisi kualitas aset, rasio Non Performing Loan (NPL) net BRI juga tampak naik dari 0,82% menjadi 1%. Untungnya, BRI masih memiliki NPL Coverage yang cukup tebal di level 214,26%, meski turun dari akhir tahun lalu yang di level 229,09%.
Adapun, total aset yang dimiliki BRI saat ini semakin gemuk menjadi sebesar Rp1.989,07 triliun. Sebagai perbandingan, pada akhir tahun 2023, aset BRI masih sekitar Rp1.965 triliun.
Mengutip laporan keuangan perseroan, Kamis (25/4/2024), pertumbuhan laba tersebut ditopang pendapatan bunga bersih. BRI mencatat pendapatan bunga bersih (net interest margin/NIM) yang naik 9,6% yoy menjadi Rp35,95 triliun dari tahun sebelumnya Rp32,78 triliun.
Meski demikian, rasio NIM yang dicatatkan bank berkode saham BBRI ini turun tipis 8 basis poin (bps) dari 6,67% pada kuartal I 2023 menjadi 6,59% pada kuartal I 2024. Peningkatan laba terdorong oleh raupan pendapatan berbasis komisi atau fee based income sebesar Rp5,43 triliun pada kuartal I 2024, naik 7,1% yoy.
Adapun, salah satu hal yang menjadi penghambat pertumbuhan laba BRI di periode ini adalah pencadangan yang mengalami kenaikan. BRI mencatat Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (CKPN) sebesar Rp12 triliun atau naik 69,25% yoy.
Dari sisi penyaluran kredit, BRI mampu menumbuhkan kredit sekitar 10,89% yoy menjadi Rp1.308,6 triliun. Mayoritas dari kredit tersebut merupakan kredit UMKM yang mencapai Rp1.089,41 triliun atau setara dengan 83,25% dari total portofolio kredit.
Menariknya, pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) yang dimiliki oleh bank yang dekat sama wong cilik ini justru tumbuh lebih tinggi. DPK BRI tercatat naik sekitar 12,8% yoy dan menjadi Rp1.416,21 triliun. Alhasil, likuiditas BRI pun tampak melonggar dengan tercermin dari Loan to Deposit Ratio (LDR) yang berada di level 83,78%. Capaian tersebut lebih rendah dari periode Maret 2023 maupun full year 2023 yang masing-masing di level 85,26% dan 84,22%.
Dari sisi kualitas aset, rasio Non Performing Loan (NPL) net BRI juga tampak naik dari 0,82% menjadi 1%. Untungnya, BRI masih memiliki NPL Coverage yang cukup tebal di level 214,26%, meski turun dari akhir tahun lalu yang di level 229,09%.
Adapun, total aset yang dimiliki BRI saat ini semakin gemuk menjadi sebesar Rp1.989,07 triliun. Sebagai perbandingan, pada akhir tahun 2023, aset BRI masih sekitar Rp1.965 triliun.
(nng)
tulis komentar anda