Inggris Keluar dari Resesi usai Ekonominya Tumbuh Tercepat 2 Tahun
Jum'at, 10 Mei 2024 - 22:27 WIB
LONDON - Inggris keluar dari resesi usai ekonominya tumbuh lebih kuat dari perkiraan pada awal tahun 2024. Ekonomi Inggris pada kuartal I 2024 tumbuh 0,6% atau berada pada tingkatan tercepat selama dua tahun terakhir.
Sebelumnya Inggris secara teknis jatuh ke dalam resesi pada akhir tahun lalu, setelah pertumbuhan ekonominya menyusut selama dua periode tiga bulanan secara berturut-turut.
Perdana Menteri Inggris, Rishi Sunak mengatakan, ekonomi telah "berbelok", tetapi Partai Buruh mengatakan ini bukan saatnya untuk "kembali raih kemenangan".
Pada hari Kamis, gubernur Bank of England, Andrew Bailey, mengatakan kepada BBC bahwa Inggris melihat pemulihan, meskipun itu bukan yang kuat.
Suku bunga saat ini berada pada level tertinggi selama 16 tahun, yang berarti orang membayar lebih untuk meminjam uang serta lainnya seperti hipotek dan pinjaman. Akan tetapi bagi yang hobi menabung, mereka juga menerima pengembalian yang lebih baik.
Suku bunga hipotek juga merangkak naik dalam beberapa pekan terakhir, saat para pelaku pasar masih melihat kapan Bank of England akan memotong biaya pinjaman.
Pada hari Kamis, Bank mengatakan bahwa inflasi, yang mengukur kenaikan suku bunga, akan jatuh mendekati tingkat targetnya dalam beberapa bulan ke depan. Kondisi ini telah meningkatkan ekspektasi penurunan suku bunga pada bulan Juni. Namun, angka pertumbuhan yang lebih kuat dari perkiraan telah mengurangi ekspektasi tersebut.
Ruth Gregory, wakil kepala ekonom Inggris di Capital Economics mengatakan, hal itu menunjukkan "Bank of England tidak perlu terburu-buru untuk memotong suku bunga".
Dia mengatakan, penurunan suku bunga pertama pada akhirnya akan ditentukan oleh angka ketenagakerjaan dan inflasi yang akan datang.
Sebelumnya Inggris secara teknis jatuh ke dalam resesi pada akhir tahun lalu, setelah pertumbuhan ekonominya menyusut selama dua periode tiga bulanan secara berturut-turut.
Baca Juga
Perdana Menteri Inggris, Rishi Sunak mengatakan, ekonomi telah "berbelok", tetapi Partai Buruh mengatakan ini bukan saatnya untuk "kembali raih kemenangan".
Pada hari Kamis, gubernur Bank of England, Andrew Bailey, mengatakan kepada BBC bahwa Inggris melihat pemulihan, meskipun itu bukan yang kuat.
Suku bunga saat ini berada pada level tertinggi selama 16 tahun, yang berarti orang membayar lebih untuk meminjam uang serta lainnya seperti hipotek dan pinjaman. Akan tetapi bagi yang hobi menabung, mereka juga menerima pengembalian yang lebih baik.
Suku bunga hipotek juga merangkak naik dalam beberapa pekan terakhir, saat para pelaku pasar masih melihat kapan Bank of England akan memotong biaya pinjaman.
Pada hari Kamis, Bank mengatakan bahwa inflasi, yang mengukur kenaikan suku bunga, akan jatuh mendekati tingkat targetnya dalam beberapa bulan ke depan. Kondisi ini telah meningkatkan ekspektasi penurunan suku bunga pada bulan Juni. Namun, angka pertumbuhan yang lebih kuat dari perkiraan telah mengurangi ekspektasi tersebut.
Ruth Gregory, wakil kepala ekonom Inggris di Capital Economics mengatakan, hal itu menunjukkan "Bank of England tidak perlu terburu-buru untuk memotong suku bunga".
Dia mengatakan, penurunan suku bunga pertama pada akhirnya akan ditentukan oleh angka ketenagakerjaan dan inflasi yang akan datang.
(akr)
tulis komentar anda