Kemudahan Akses Lahan dan Perizinan Bisa Dukung Kemandirian dan Ketahanan Energi
Kamis, 16 Mei 2024 - 14:29 WIB
JAKARTA - Ekonom senior Ryan Kiryanto menyebut, kemudahan akses bagi eksplorasi dan eksploitasi hulu migas , termasuk lahan dan perizinan, memegang peran penting dalam mendukung ketahanan dan kemandirian energi nasional. Dan pada akhirnya, ketahanan dan kemandirian energi tersebut, berdampak positif pula terhadap penghematan devisa yang sangat signifikan.
“Ya, pemerintahan pusat dan daerah berperan penting dalam kemudahan akses lahan dan perizinan. Kemudahan tersebut akan berdampak positif terhadap peningkatan produksi migas sehingga bisa menciptakan kemandirian dan ketahanan energi nasional,” kata Ryan kepada media.
Itu sebabnya, lanjut Ryan, jika saat ini masih terdapat beberapa kendala bagi kemudahan akses eksplorasi dan eksploitasi hulu migas, tentu harus segera dibenahi. Termasuk di dalamnya, adalah persoalan lahan dan perizinan.
Ekonom Senior dan Associate Faculty Lembaga Pengembangan Perbankan Indonesia (LPPI) itu menambahkan, kemudahan perizinan dan dukungan pemerintah pusat dan daerah, akan membuka peluang ekplorasi dan eksploitasi yang agresif. Misal seperti dilakukan PT Pertamina Hulu Energi sebagai Sub Holding Upstream PT Pertamina (Persero).
“Dibarengi dengan pengembangan energi baru dan terbarukan (EBT), tentu peningkatan produksi migas antara lain oleh PHE, pada akhirnya akan mendukung pula kemandirian energi nasional,” kata Ryan.
Ryan menerangkan, produksi migas yang terus meningkat, tentu bisa memberikan nilai tambah kepada negara. Termasuk di antaranya mengurangi beban impor minyak, peningkatan pendapatan negara dari migas, dan multiplier pertumbuhan ekonomi.
“Kita akan sangat diuntungkan dengan peningkatan produksi itu, sehingga mengurangi ketergantungan importasi BBM. Kita bisa menghemat devisa, karena pembelian dengan mata uang dolar AS. Belum lagi saat ini ketika harga minyak dunia sedang tinggi. Makanya, semua pihak harus mendukung agar PHE terus meningkatkan kinerja positif,” lanjut Ryan.
“Ya, pemerintahan pusat dan daerah berperan penting dalam kemudahan akses lahan dan perizinan. Kemudahan tersebut akan berdampak positif terhadap peningkatan produksi migas sehingga bisa menciptakan kemandirian dan ketahanan energi nasional,” kata Ryan kepada media.
Itu sebabnya, lanjut Ryan, jika saat ini masih terdapat beberapa kendala bagi kemudahan akses eksplorasi dan eksploitasi hulu migas, tentu harus segera dibenahi. Termasuk di dalamnya, adalah persoalan lahan dan perizinan.
Ekonom Senior dan Associate Faculty Lembaga Pengembangan Perbankan Indonesia (LPPI) itu menambahkan, kemudahan perizinan dan dukungan pemerintah pusat dan daerah, akan membuka peluang ekplorasi dan eksploitasi yang agresif. Misal seperti dilakukan PT Pertamina Hulu Energi sebagai Sub Holding Upstream PT Pertamina (Persero).
“Dibarengi dengan pengembangan energi baru dan terbarukan (EBT), tentu peningkatan produksi migas antara lain oleh PHE, pada akhirnya akan mendukung pula kemandirian energi nasional,” kata Ryan.
Ryan menerangkan, produksi migas yang terus meningkat, tentu bisa memberikan nilai tambah kepada negara. Termasuk di antaranya mengurangi beban impor minyak, peningkatan pendapatan negara dari migas, dan multiplier pertumbuhan ekonomi.
“Kita akan sangat diuntungkan dengan peningkatan produksi itu, sehingga mengurangi ketergantungan importasi BBM. Kita bisa menghemat devisa, karena pembelian dengan mata uang dolar AS. Belum lagi saat ini ketika harga minyak dunia sedang tinggi. Makanya, semua pihak harus mendukung agar PHE terus meningkatkan kinerja positif,” lanjut Ryan.
Lihat Juga :
tulis komentar anda