Tetap Hati-hati, Bank Mandiri Cetak Laba Bersih Rp10,3 Triliun
Rabu, 19 Agustus 2020 - 12:26 WIB
JAKARTA - PT Bank Mandiri (Persero) Tbk mencatat laba bersih konsolidasi di triwulan II/2020 sebesar Rp10,3 triliun. Hal ini seiring kebijakan efisiensi yang dilakukan Bank Mandiri untuk menjaga kinerja perseroan.
Direktur Utama Bank Mandiri Royke Tumilaar mengatakan, pihaknya terus memastikan strategi pertumbuhan yang konservatif melalui penerapan prinsip kehati-hatian.
(Baca Juga: Bank Mandiri Salurkan Kredit Rp871,7 Trilun di Semester I/2020)
"Untuk mengantisipasi potensi ketidakpastian ekonomi ke depan, kami juga membangun pencadangan untuk memastikan terjaganya kualitas aset. Per Juni 2020, rasio coverage CKPN konsolidasi kami berada di kisaran 195,5%," kata Royke di Jakarta, Rabu (19/8/2020).
Meski meningkatkan pencadangan, Royke menjelaskan, pihaknya memastikan bahwa likuiditas perseroan berada pada level yang aman dan dapat mendukung skenario ekspansi perseroan. Hal ini didukung oleh pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) konsolidasi yang mencapai 15,82% secara year on year menjadi Rp976,6 triliun, dimana komposisi dana murah mencapai 61,9%.
Dengan berbagai strategi bisnis tersebut, Royke menyebutkan, pihaknya cukup bersyukur karena mampu menjaga kinerja perseroan dengan pencapaian aset konsolidasi yang sebesar Rp1.359,4 triliun atau meningkat 10,02% yoy.
(Baca Juga: Bank Mandiri Gandeng Bukalapak Promosikan UMKM, Beri Diskon 75 Persen)
“Kita sama-sama berharap bahwa berbagai kebijakan pemerintah yang didukung oleh berbagai elemen bangsa, termasuk industri keuangan , akan dapat menggeliatkan kembali perekonomian domestik,” tandasnya.
Direktur Utama Bank Mandiri Royke Tumilaar mengatakan, pihaknya terus memastikan strategi pertumbuhan yang konservatif melalui penerapan prinsip kehati-hatian.
(Baca Juga: Bank Mandiri Salurkan Kredit Rp871,7 Trilun di Semester I/2020)
"Untuk mengantisipasi potensi ketidakpastian ekonomi ke depan, kami juga membangun pencadangan untuk memastikan terjaganya kualitas aset. Per Juni 2020, rasio coverage CKPN konsolidasi kami berada di kisaran 195,5%," kata Royke di Jakarta, Rabu (19/8/2020).
Meski meningkatkan pencadangan, Royke menjelaskan, pihaknya memastikan bahwa likuiditas perseroan berada pada level yang aman dan dapat mendukung skenario ekspansi perseroan. Hal ini didukung oleh pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) konsolidasi yang mencapai 15,82% secara year on year menjadi Rp976,6 triliun, dimana komposisi dana murah mencapai 61,9%.
Dengan berbagai strategi bisnis tersebut, Royke menyebutkan, pihaknya cukup bersyukur karena mampu menjaga kinerja perseroan dengan pencapaian aset konsolidasi yang sebesar Rp1.359,4 triliun atau meningkat 10,02% yoy.
(Baca Juga: Bank Mandiri Gandeng Bukalapak Promosikan UMKM, Beri Diskon 75 Persen)
“Kita sama-sama berharap bahwa berbagai kebijakan pemerintah yang didukung oleh berbagai elemen bangsa, termasuk industri keuangan , akan dapat menggeliatkan kembali perekonomian domestik,” tandasnya.
(fai)
tulis komentar anda