Baru Satu Bulan PSBB, Sri Mulyani: Orang-orang Sudah 'Gatal' Keluar Rumah
Rabu, 19 Agustus 2020 - 22:51 WIB
JAKARTA - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani menuturkan, bahwa penerapan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di tengah pandemi Covid-19 ternyata membuat orang-orang menjadi tidak sabaran. Dia mengatakan, baru satu bulan saja PSBB diterapkan, orang-orang sudah 'gatal' ingin keluar rumah.
(Baca Juga: Anak Buah Sri Mulyani Lebih Suka Kerja dari Rumah, Ngaku Lebih Efektif dan Hemat )
"Bahkan, saat saya googling soal Flu Spanyol, butuh waktu dua tahun pembatasan aktivitas setidaknya untuk benar-benar menekan angka penyebarannya," ungkap Sri Mulyani dalam 'Jakpost Up Close #10 webinar: Reimagining The Future of Indonesia’s Economy' di Jakarta, Rabu (19/8/2020).
Lanjut dia, sikap orang-orang yang menjadi tidak sabaran ini ternyata tidak terjadi di Indonesia saja, tapi juga hampir di seluruh negara didunia. "Mendidik orang-orang untuk senantiasa menggunakan masker dan menerapkan social distancing itu terkesan simple, tapi ternyata sulit," imbuhnya.
(Baca Juga: Sri Mulyani: Jam Kerja WFH Luar Biasa Panjang )
Ketidaksabaran orang-orang ini yang juga dipertimbangkan pemerintah dalam mengambil kebijakan selanjutnya. "Kami mempertimbangkan juga dari segi hati, mental, kecemasan, dan juga ketidaksabaran orang-orang, sambil memikirkan skala yang besar juga baik di segi ekonomi, politik, maupun jaring pengaman sosial," pungkas Sri.
(Baca Juga: Anak Buah Sri Mulyani Lebih Suka Kerja dari Rumah, Ngaku Lebih Efektif dan Hemat )
"Bahkan, saat saya googling soal Flu Spanyol, butuh waktu dua tahun pembatasan aktivitas setidaknya untuk benar-benar menekan angka penyebarannya," ungkap Sri Mulyani dalam 'Jakpost Up Close #10 webinar: Reimagining The Future of Indonesia’s Economy' di Jakarta, Rabu (19/8/2020).
Lanjut dia, sikap orang-orang yang menjadi tidak sabaran ini ternyata tidak terjadi di Indonesia saja, tapi juga hampir di seluruh negara didunia. "Mendidik orang-orang untuk senantiasa menggunakan masker dan menerapkan social distancing itu terkesan simple, tapi ternyata sulit," imbuhnya.
(Baca Juga: Sri Mulyani: Jam Kerja WFH Luar Biasa Panjang )
Ketidaksabaran orang-orang ini yang juga dipertimbangkan pemerintah dalam mengambil kebijakan selanjutnya. "Kami mempertimbangkan juga dari segi hati, mental, kecemasan, dan juga ketidaksabaran orang-orang, sambil memikirkan skala yang besar juga baik di segi ekonomi, politik, maupun jaring pengaman sosial," pungkas Sri.
(akr)
tulis komentar anda