Pemberdayaan Kreator Konten Bisa Pacu Proses Transisi Energi
Jum'at, 31 Mei 2024 - 15:58 WIB
JAKARTA - Program Energi Bersih, Terjangkau, dan Aman untuk Asia Tenggara (Clean, Affordable, and Secure Energy/CASE) dan Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas) mengatakan, pemberdayaan kreator konten digital bisa memacu proses transisi energi di Tanah Air.
CASE Project Manager, IESRAgus Tampubolon mengatakan pemberdayaan tersebut secara langsung memicu semua pihak untuk berkolaborasi bersama guna mewujudkan transisi menuju energi terbarukan. Dia mengatakan salah satu tantangan dalam menyuarakan isu transisi energi yaitu karena dampaknya yang tidak terlihat secara langsung.
Akan tetapi, melalui media dan skema bercerita (storytelling), kreator konten dinilai bisa mengubah fenomena di lingkungan sekitar menjadi dokumentasi yang menjangkau masyarakat lebih luas. Ia menyampaikan produksi konten media sosial akan saling melengkapi dalam menyuarakan isu transisi energi secara masif, itu karena proses penyebaran informasi tak hanya bekerja secara top-down, melainkan juga bottom-up melalui gerakan atau inisiatif dari masyarakat.
Ia menilai dari komunikasi yang terjalin itu, bisa membuat semua pihak mengetahui suatu permasalahan dalam proses akselerasi transisi energi, sehingga bisa mengambil tindakan.
"Itu juga yang menjadi salah satu tujuan dari project CASE. Dulu, CASE hanya berfokus pada riset dan memberi rekomendasi kebijakan kepada pemerintah, tapi sekarang kami juga mulai masuk menggunakan media sosial," kata dia, Jumat (31/5/2024).
CASE telah menyelenggarakan lokakarya mini berjudul #xploREtalk Elevating Eco-Warriors as Digital Storytellers guna membekali para konten kreator media sosial yang bergerak di isu lingkungan dan transisi energi dengan wawasan teknis, dan substansi dalam pembuatan konten digital.
Harapannya, lokakarya ini bisa memperluas jangkauan narasi transisi energi lebih luas, khususnya di kelompok usia Gen Z, sekaligus memperkuat narasi dan peliputan isu transisi energi di media. CASE bertujuan untuk mendorong perubahan di sektor ketenagalistrikan Asia Tenggara menuju peningkatan ambisi mitigasi perubahan iklim. Program ini terfokus di empat negara terbesar di kawasan ASEAN yakni Indonesia, Vietnam, Thailand, dan Filipina.
Keempat negara tersebut mewakili hampir tiga perempat dari total pembangkit listrik di Asia Tenggara, dan menyumbang sekitar 72 persen dari PDB kawasan, serta 82 persen dari populasinya. Oleh karena itu, pengembangan energi terbarukan di negara-negara ini akan berdampak besar pada kemampuan Kawasan Asia Tenggara untuk memenuhi tujuan pembangunan, keberlanjutan, serta secara global untuk memenuhi tujuan Perjanjian Paris
CASE Project Manager, IESRAgus Tampubolon mengatakan pemberdayaan tersebut secara langsung memicu semua pihak untuk berkolaborasi bersama guna mewujudkan transisi menuju energi terbarukan. Dia mengatakan salah satu tantangan dalam menyuarakan isu transisi energi yaitu karena dampaknya yang tidak terlihat secara langsung.
Akan tetapi, melalui media dan skema bercerita (storytelling), kreator konten dinilai bisa mengubah fenomena di lingkungan sekitar menjadi dokumentasi yang menjangkau masyarakat lebih luas. Ia menyampaikan produksi konten media sosial akan saling melengkapi dalam menyuarakan isu transisi energi secara masif, itu karena proses penyebaran informasi tak hanya bekerja secara top-down, melainkan juga bottom-up melalui gerakan atau inisiatif dari masyarakat.
Ia menilai dari komunikasi yang terjalin itu, bisa membuat semua pihak mengetahui suatu permasalahan dalam proses akselerasi transisi energi, sehingga bisa mengambil tindakan.
"Itu juga yang menjadi salah satu tujuan dari project CASE. Dulu, CASE hanya berfokus pada riset dan memberi rekomendasi kebijakan kepada pemerintah, tapi sekarang kami juga mulai masuk menggunakan media sosial," kata dia, Jumat (31/5/2024).
CASE telah menyelenggarakan lokakarya mini berjudul #xploREtalk Elevating Eco-Warriors as Digital Storytellers guna membekali para konten kreator media sosial yang bergerak di isu lingkungan dan transisi energi dengan wawasan teknis, dan substansi dalam pembuatan konten digital.
Harapannya, lokakarya ini bisa memperluas jangkauan narasi transisi energi lebih luas, khususnya di kelompok usia Gen Z, sekaligus memperkuat narasi dan peliputan isu transisi energi di media. CASE bertujuan untuk mendorong perubahan di sektor ketenagalistrikan Asia Tenggara menuju peningkatan ambisi mitigasi perubahan iklim. Program ini terfokus di empat negara terbesar di kawasan ASEAN yakni Indonesia, Vietnam, Thailand, dan Filipina.
Keempat negara tersebut mewakili hampir tiga perempat dari total pembangkit listrik di Asia Tenggara, dan menyumbang sekitar 72 persen dari PDB kawasan, serta 82 persen dari populasinya. Oleh karena itu, pengembangan energi terbarukan di negara-negara ini akan berdampak besar pada kemampuan Kawasan Asia Tenggara untuk memenuhi tujuan pembangunan, keberlanjutan, serta secara global untuk memenuhi tujuan Perjanjian Paris
(nng)
Lihat Juga :
tulis komentar anda