PTPN Group Optimistis Capai Produktivitas Tebu 8 Ton per Hektar
Kamis, 06 Juni 2024 - 21:19 WIB
JAKARTA - Deputi Bidang Keuangan dan Manajemen Risiko Kementerian BUMN, Nawal Nely, optimistis PTPN Group mampu berkontribusi secara aktif dalam merealisasikan target pemerintah untuk menjaga stabilitas pangan nasional. Pernyataan itu diungkapkan Nely saat melakukan rangkaian kunjungan kerja ke kebun kopi Kalisat Jampit, Bondowoso, Jawa Timur, milik Regional 5 PTPN I, dan kebun tebu Rojopolo milik Regional 4 PTPN I di Lumajang, Jawa Timur, pada Sabtu-Minggu lalu (1-2/06/2024).
Nely menyampaikan harapan besar kepada PTPN untuk dapat berkontribusi secara aktif dalam merealisasikan target, baik di Kementerian BUMN, maupun pemerintah untuk menjaga stabilitas pangan nasional.
"Kita optimistis, karena yield per hektare tebu di Kebun contoh di Rojopolo sudah dua kali lipat dari sebelum tahun 2020," ujar dia dalam pernyataannya, di Jakarta, Kamis (6/6/2024).
Direktur Utama Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero) Mohammad Abdul Ghani optimistis produktivitas gula mencapai 7-8 ton per hektar dari 16 ribu hektare di kebun tebu milik sendiri. Sebab itu, akan ada peningkatan target untuk tahun berikutnya.
"Pemerintah telah memberikan kepercayaan kepada PTPN sebagai backbone untuk swasembada gula nasional. Tetapi bukan hanya fokus pada peningkatan produktivitas di kebun tebu milik kita saja, tapi juga perlu bersama-sama petani membangun ekosistem kolaborasi yang saling asah, asih, dan asuh. Sehingga, petani juga bisa meningkatkan produktivitas tebunya minimal 8 ton gula per hektare," ujar Ghani.
Direktur Utama PTPN I (SupportingCo) Teddy Y. Danas, menambahkan bahwa pembibitan kopi adalah upaya PTPN I untuk memaksimalkan produktivitas. Pihaknya berharap agar hasil dari bibit kopi ini dapat menghasilkan kopi yang berkualitas tinggi. "Sesuai dengan permintaan pasar hingga dapat meningkatkan kesejahteraan para petani kopi,” ucapnya.
Sementara itu, Region Head Regional 4 PTPN I, Subagiyo, memaparkan beberapa langkah strategis dalam rangka mencapai target program 8 ton gula per hektar (P8T). Untuk mencapai target P8T dan mendukung swasembada gula nasional, pihaknya menerjemahkannya dengan upaya pencapaian target produktivitas tebu 100 ton per hektare.
“Untuk itu, sejumlah langkah strategis pun terus kami upayakan, salah satunya melalui penerapan agroinput tepat waktu serta perbaikan water management system,” terangnya.
Menurut Subagiyo secara khusus di kebun Rojopolo HGU Lumajang, Regional 4 PTPN I justru mampu melampaui dua kali lipat dari target produktivitas yang ditetapkan. Secara taksasi, target produktivitas kebun Rojopolo HGU Lumajang berpotensi menyentuh angka 233,4 ton per hektare dengan rendemen 8%, dan proyeksi produktivitas gula mampu berada di angka 18,6 ton per hektare.
Nely menyampaikan harapan besar kepada PTPN untuk dapat berkontribusi secara aktif dalam merealisasikan target, baik di Kementerian BUMN, maupun pemerintah untuk menjaga stabilitas pangan nasional.
"Kita optimistis, karena yield per hektare tebu di Kebun contoh di Rojopolo sudah dua kali lipat dari sebelum tahun 2020," ujar dia dalam pernyataannya, di Jakarta, Kamis (6/6/2024).
Direktur Utama Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero) Mohammad Abdul Ghani optimistis produktivitas gula mencapai 7-8 ton per hektar dari 16 ribu hektare di kebun tebu milik sendiri. Sebab itu, akan ada peningkatan target untuk tahun berikutnya.
"Pemerintah telah memberikan kepercayaan kepada PTPN sebagai backbone untuk swasembada gula nasional. Tetapi bukan hanya fokus pada peningkatan produktivitas di kebun tebu milik kita saja, tapi juga perlu bersama-sama petani membangun ekosistem kolaborasi yang saling asah, asih, dan asuh. Sehingga, petani juga bisa meningkatkan produktivitas tebunya minimal 8 ton gula per hektare," ujar Ghani.
Direktur Utama PTPN I (SupportingCo) Teddy Y. Danas, menambahkan bahwa pembibitan kopi adalah upaya PTPN I untuk memaksimalkan produktivitas. Pihaknya berharap agar hasil dari bibit kopi ini dapat menghasilkan kopi yang berkualitas tinggi. "Sesuai dengan permintaan pasar hingga dapat meningkatkan kesejahteraan para petani kopi,” ucapnya.
Sementara itu, Region Head Regional 4 PTPN I, Subagiyo, memaparkan beberapa langkah strategis dalam rangka mencapai target program 8 ton gula per hektar (P8T). Untuk mencapai target P8T dan mendukung swasembada gula nasional, pihaknya menerjemahkannya dengan upaya pencapaian target produktivitas tebu 100 ton per hektare.
“Untuk itu, sejumlah langkah strategis pun terus kami upayakan, salah satunya melalui penerapan agroinput tepat waktu serta perbaikan water management system,” terangnya.
Menurut Subagiyo secara khusus di kebun Rojopolo HGU Lumajang, Regional 4 PTPN I justru mampu melampaui dua kali lipat dari target produktivitas yang ditetapkan. Secara taksasi, target produktivitas kebun Rojopolo HGU Lumajang berpotensi menyentuh angka 233,4 ton per hektare dengan rendemen 8%, dan proyeksi produktivitas gula mampu berada di angka 18,6 ton per hektare.
(nng)
Lihat Juga :
tulis komentar anda