Luhut 'Hobi' Bangun Infrastruktur Transportasi Darat, karena 1% Berdampak Besar

Kamis, 20 Agustus 2020 - 18:33 WIB
Transportasi darat dinilai memiliki peranan penting dan memberikan kontribusi signifikan dalam perekonomian nasional. Luhut mengatakan bahwa kenaikan stok jalan sebesar 1% akan menaikkan pertumbuhan ekonomi 8,8%. Foto/Dok
JAKARTA - Transportasi darat dinilai memiliki peranan penting dan memberikan kontribusi signifikan dalam perekonomian nasional. Pemerintah Indonesia memiliki komitmen yang kuat untuk membangun infrastruktur transportasi darat tidak hanya di Jawa, tetapi di seluruh bagian Indonesia.

(Baca Juga: Pak Luhut Kasih Syarat Nih Buat Investor Asing yang Masuk RI )

Adapun, komitmen pemerintah membangun transportasi darat di seluruh Indonesia tampak pada pembangunan tol di Sulawesi, Kalimantan, Sumatera dan di Bali maupun rencana pengembangan jaringan kereta api di Kalimantan, Sulawesi, dan Bali.

"Selain itu, konektivitas jalan, termasuk jalan tol merupakan sebuah komponen penting dalam mendorong transformasi ekonomi menuju sektor manufaktur dan jasa," ujar Menteri Koordinator (Menko) Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, Kamis (20/8/2020).



Dia melanjutkan, pemerintah saat ini sedang mengembangkan kendaraan listrik berbasis baterai (KLBB). Upaya ini diharapkan tidak hanya mengurangi ketergantungan terhadap bahan bakar fossil fuel, tetapi juga mengurangi dampak buruk pada lingkungan dari pencemaran yang ditimbulkan kendaraan berbasis fossil fuel.

"Mengutip studi yang dilakukan oleh LPPM FE UI, Menko Luhut mengatakan bahwa kenaikan stok jalan sebesar 1% akan menaikkan pertumbuhan ekonomi sebesar 8,8%. Karenanya, pemerintah Indonesia memandang penting pembangunan infrastruktur jalan baik dalam bentuk investasi pemerintah maupun investasi swasta dalam proyek kerja sama pemerintah dan badan usaha (KPBU)," katanya.

(Baca Juga: Luhut Bakal Kurangi Bandara Internasional, Ada Apa? )

Selain itu, pemerintah Indonesia juga mendorong pengembangan transportasi massal berbasis kereta api. Melalui moda transportasi ini, menko Luhut mengatakan Indonesia dapat menghemat Rp 40 Triliun dari biaya operasi kendaraan bermotor dan Rp 60 Triliun untuk waktu perjalanan.

"Nilai tersebut setara dengan 4% dari Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Jabodetabek," ungkapnya.
(akr)
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More