Menperin Rayu Perusahaan Turki Tambah Investasi di Indonesia
Minggu, 09 Juni 2024 - 13:28 WIB
JAKARTA - Dalam rangkaian lawatan ke Ankara dan Istanbul pada 4-5 Juni 2024 lalu, Menteri Perindustrian ( Menperin ) Agus Gumiwang Kartasasmita melakukan pertemuan dengan sejumlah pemimpin perusahaan industri Turki yang telah menanamkan investasi di Indonesia, mulai dari perusahaan yang bergerak di industri ban, tekstil, elektronik, hingga pengolahan hasil laut.
Kesempatan itu dimanfaatkan menperin untuk memaparkan peluang investasi baru di Indonesia, dengan berbagai keunggulan dan fasilitas yang ditawarkan. Hal itu disebut mampu menarik perhatian berbagai perusahaan industri asal Turki.
"Kami melihat situasi ini sebagai peluang yang masih sangat besar bagi perusahaan-perusahaan asal Turki untuk mengembangkan bisnisnya di Indonesia. Karenanya, dalam kunjungan kemarin, kami mendorong perusahaan-perusahaan Turki untuk memperluas bisnisnya," kata Menperin dalam keterangannya, Minggu (9/6/2024).
Total investasi Turki di Indonesia pada kurun waktu 2019 hingga 2023 tercatat mencapai USD42,758 juta. Hal itu menempatkan Turki pada urutan ke-43 di antara negara-negara yang berinvestasi di Indonesia.
Dalam lawatannya ke Turki, Menperin antara lain mengadakan pertemuan dengan President of Consumer Durables Arcelik, Fatih Kemal Ebiçlioğlu. Arcelik merupakan perusahaan alat rumah tangga asal Turki yang merupakan terbesar kedua dunia. Di Indonesia, perusahaan tersebut bermitra dengan Hitachi untuk memproduksi mesin cuci di pabrik yang berlokasi di Karawang, Jawa Barat.
Arcelik juga merencanakan pengembangan kapasitas produksinya di Indonesia dengan mendirikan pabrik baru untuk produk pendingin udara dan lemari es di Semarang. Koc Holding yang merupakan perusahaan induk dari Arcelik melakukan akuisisi dan joint venture dengan berbagai mitra, termasuk dengan Hitachi untuk pasar Asia Pasifik, untuk meningkatkan usahanya.
"Kami mengajak Arcelik untuk menjajaki peluang kerja sama baru dengan perusahaan elektronik Indonesia seperti Polytron," kata Agus.
Pada pertemuan dengan CEO Kordsa İbrahim Özgür Yıldırım, Menperin membahas peluang kerja sama dalam produk ban dan industri tekstil, mengingat investasi Kordsa di Indonesia mencapai USD21 juta. Kordsa saat ini memiliki fasilitas pabrik di di Bogor Indonesia untuk memproduksi nilon, benang, dan olahan industri karet lainnya yang berorientasi ekspor.
Kesempatan itu dimanfaatkan menperin untuk memaparkan peluang investasi baru di Indonesia, dengan berbagai keunggulan dan fasilitas yang ditawarkan. Hal itu disebut mampu menarik perhatian berbagai perusahaan industri asal Turki.
"Kami melihat situasi ini sebagai peluang yang masih sangat besar bagi perusahaan-perusahaan asal Turki untuk mengembangkan bisnisnya di Indonesia. Karenanya, dalam kunjungan kemarin, kami mendorong perusahaan-perusahaan Turki untuk memperluas bisnisnya," kata Menperin dalam keterangannya, Minggu (9/6/2024).
Total investasi Turki di Indonesia pada kurun waktu 2019 hingga 2023 tercatat mencapai USD42,758 juta. Hal itu menempatkan Turki pada urutan ke-43 di antara negara-negara yang berinvestasi di Indonesia.
Dalam lawatannya ke Turki, Menperin antara lain mengadakan pertemuan dengan President of Consumer Durables Arcelik, Fatih Kemal Ebiçlioğlu. Arcelik merupakan perusahaan alat rumah tangga asal Turki yang merupakan terbesar kedua dunia. Di Indonesia, perusahaan tersebut bermitra dengan Hitachi untuk memproduksi mesin cuci di pabrik yang berlokasi di Karawang, Jawa Barat.
Arcelik juga merencanakan pengembangan kapasitas produksinya di Indonesia dengan mendirikan pabrik baru untuk produk pendingin udara dan lemari es di Semarang. Koc Holding yang merupakan perusahaan induk dari Arcelik melakukan akuisisi dan joint venture dengan berbagai mitra, termasuk dengan Hitachi untuk pasar Asia Pasifik, untuk meningkatkan usahanya.
"Kami mengajak Arcelik untuk menjajaki peluang kerja sama baru dengan perusahaan elektronik Indonesia seperti Polytron," kata Agus.
Pada pertemuan dengan CEO Kordsa İbrahim Özgür Yıldırım, Menperin membahas peluang kerja sama dalam produk ban dan industri tekstil, mengingat investasi Kordsa di Indonesia mencapai USD21 juta. Kordsa saat ini memiliki fasilitas pabrik di di Bogor Indonesia untuk memproduksi nilon, benang, dan olahan industri karet lainnya yang berorientasi ekspor.
tulis komentar anda