PLN Siap Dukung Keandalan Listrik Ibu Kota Baru
Kamis, 20 Agustus 2020 - 23:20 WIB
SAMARINDA - PLN berhasil memberikan tegangan pertama (energize) pada tiga proyek infrastruktur ketenagalistrikan yaitu gardu induk (GI) 150 kiloVolt (kV) Embalut, GI 150 kV New Samarinda dan Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) 150 kV Embalut-New Samarinda. Tiga proyek ini merupakan upaya strategis PLN untuk meningkatkan keandalan listrik Kalimantan Timur yang dipersiapkan menjadi ibu kota baru Indonesia mulai tahun 2024.
“Penguatan sistem infrastruktur ketenagalistrikan di wilayah Kalimantan Timur ini merupakan dukungan kesiapan Ibu Kota Negara yang baru serta perkuatan kota penyangga di sekitarnya,” tutur General Manager PLN Unit Induk Pembangunan (UIP) Kalimantan Bagian Timur (Kalbagtim), Muhammad Ramadhansyah.
Jalur transmisi SUTT 150 kV Embalut-New Samarinda terdiri dari 45 tower dan terbentang sepanjang 28,4 kilometer sirkuit (kms) dari Kabupaten Kutai Kartanegara hingga Kota Samarinda. Infrastruktur ketenagalistrikan ini nantinya akan menambah keandalan sistem intekoneksi Kalimantan, khususnya pada sistem kelistrikan Mahakam.
“Perkuatan sistem ini dikarenakan adanya penambahan daya oleh pembangkit IPP yaitu PLTU Embalut ekspansi 2 Kaltim-4 dengan kapasitas 2x100 MW,” jelasnya.
PLN juga kini tengah membangun jaringan transmisi 150 kV New Samarinda-Sambera dengan 67 tower yang terbentang sepanjang 40 kms.
Percepat Pembangunan Transmisi di Sulbar
Selain di Kalimantan, PLN juga terus mengejar pembangunan dua jaringan transmisi bertegangan 150 kV di Sulawesi Barat (Sulbar), yaitu jaringan transmisi 150 kV Mamuju-Topoyo dan Topoyo- Pasangkayu. Percepatan pembangunan ini dilakukan sebagai upaya mempersiapkan Sulbar dan Sulteng sebagai provinsi penyangga bagi ibu kota baru Indonesia yang akan datang.
“Sisi barat Pulau Sulawesi dan Kalimantan Timur hanya dipisahkan oleh Selat Makassar. Ke depannya, tentu Sulbar dan Sulteng akan menjadi penyangga bagi ibu kota baru yang berada di Kalimantan Bagian Timur. Industri, bisnis dan pusat pemerintahan yang akan hadir di sana tentu membutuhkan pasokan listrik yang memadai, oleh karena itu kami tengah siapkan dari sekarang,” jelas General Manager PLN UIP Sulawesi Bagian Selatan (Sulbagsel), I Putu Riasa.
“Penguatan sistem infrastruktur ketenagalistrikan di wilayah Kalimantan Timur ini merupakan dukungan kesiapan Ibu Kota Negara yang baru serta perkuatan kota penyangga di sekitarnya,” tutur General Manager PLN Unit Induk Pembangunan (UIP) Kalimantan Bagian Timur (Kalbagtim), Muhammad Ramadhansyah.
Jalur transmisi SUTT 150 kV Embalut-New Samarinda terdiri dari 45 tower dan terbentang sepanjang 28,4 kilometer sirkuit (kms) dari Kabupaten Kutai Kartanegara hingga Kota Samarinda. Infrastruktur ketenagalistrikan ini nantinya akan menambah keandalan sistem intekoneksi Kalimantan, khususnya pada sistem kelistrikan Mahakam.
“Perkuatan sistem ini dikarenakan adanya penambahan daya oleh pembangkit IPP yaitu PLTU Embalut ekspansi 2 Kaltim-4 dengan kapasitas 2x100 MW,” jelasnya.
PLN juga kini tengah membangun jaringan transmisi 150 kV New Samarinda-Sambera dengan 67 tower yang terbentang sepanjang 40 kms.
Percepat Pembangunan Transmisi di Sulbar
Selain di Kalimantan, PLN juga terus mengejar pembangunan dua jaringan transmisi bertegangan 150 kV di Sulawesi Barat (Sulbar), yaitu jaringan transmisi 150 kV Mamuju-Topoyo dan Topoyo- Pasangkayu. Percepatan pembangunan ini dilakukan sebagai upaya mempersiapkan Sulbar dan Sulteng sebagai provinsi penyangga bagi ibu kota baru Indonesia yang akan datang.
“Sisi barat Pulau Sulawesi dan Kalimantan Timur hanya dipisahkan oleh Selat Makassar. Ke depannya, tentu Sulbar dan Sulteng akan menjadi penyangga bagi ibu kota baru yang berada di Kalimantan Bagian Timur. Industri, bisnis dan pusat pemerintahan yang akan hadir di sana tentu membutuhkan pasokan listrik yang memadai, oleh karena itu kami tengah siapkan dari sekarang,” jelas General Manager PLN UIP Sulawesi Bagian Selatan (Sulbagsel), I Putu Riasa.
tulis komentar anda