Jalan Aspal Plastik di Bali Jadi Showcase Nasional lewat Kolaborasi Multipihak
Kamis, 13 Juni 2024 - 14:18 WIB
Menurutnya, inisiatif ini tidak hanya dapat membantu mengurangi beban lingkungan, tetapi juga memainkan peran penting dalam upaya membangun infrastruktur kota yang andal dan berkelanjutan, serta mendukung visi kota cerdas yang lebih hijau dan efisien.
Kepala Balai Bahan Jalan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Yohanes Ronny dalam sesi talkshow Showcase Aspal Plastik mengatakan, “Penerapan aspal plastik untuk infrastruktur diharapkan mampu menyerap material plastik low value dalam jumlah yang banyak. Dalam penerapannya membutuhkan beberapa pengujian di laboratorium, mulai dari kendala serta karakteristik dari plastik yang perlu ada batasan sendiri dalam proses pencampuran.”
Sementara itu, Direktorat Pengurangan Sampah Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Fazri Putrantomo menambahkan, “Target pemerintah Indonesia dalam mengurangi jumlah sampah di lautan hingga 70% pada tahun 2025, dalam perjalanan pencapaian target tersebut mulai penanganan dan pengurangan sampah plastik tersebut perlu dilakukan kolaborasi-kolaborasi seperti ini agar dapat target tersebut segera segera tercapai.”
Chandra Asri Group berkolaborasi dengan berbagai mitra, sebelumnya telah sukses menggelar 120,8 km aspal plastik dengan mengelola 1.086 ton sampah plastik bernilai rendah di Pulau Jawa. Inovasi ini telah berhasil memberikan manfaat jangka panjang bagi pembangunan infrastruktur dengan menawarkan durabilitas jalan meningkat hingga 40% dan memungkinkan anggaran pemeliharaan yang lebih efisien.
Lebih jauh, penggunaan aspal plastik mendukung upaya pemerintah dalam mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs), utamanya pada poin SDG No.9 dengan mendorong industri dan infrastruktur yang berkelanjutan, SDG No.11 dengan mendorong pembangunan kota berkelanjutan, dan SDGs No.12 dengan memastikan konsumsi dan produksi yang bertanggung jawab.
CEO Jimbaran Hijau yang juga Ketua Green Building Council Indonesia Perwakilan Bali, Putu Agung Prianta. menyambut dengan antusias kegiatan yang dapat menjadi contoh sukses suatu kolaborasi berbagai stakeholders demi lingkungan yang berkelanjutan khususnya di Bali. Ia menerangkan, tentunya, dalam mengimplementasikan dan menggabungkan antara teknologi dan tantangan pengelolaan limbah tidak mudah.
"Melalui pendekatan integratif, kebijakan dan regulasi pemerintah yang mendukung sinergi antar pihak tersebut dapat meningkatkan efektivitas proyek infrastruktur berkelanjutan ini dapat berjalan dengan sebagaimana mestinya, seperti yang kita lihat sekarang ini ada di kawasan Jimbaran Hijau," ucap Putu Agung Prianta.
Dengan mengadopsi aspal plastik, pemerintah kota tidak hanya mendapatkan solusi praktis untuk masalah sampah plastik, tetapi juga berkontribusi pada peningkatan kualitas jalan dan efisiensi anggaran. Ini memungkinkan alokasi anggaran yang lebih baik untuk kebutuhan pembangunan lainnya.
Selain itu, penggunaan aspal plastik membuka peluang kerja baru dalam industri pengolahan sampah dan infrastruktur, serta meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya pengelolaan sampah yang berkelanjutan.
Kepala Balai Bahan Jalan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Yohanes Ronny dalam sesi talkshow Showcase Aspal Plastik mengatakan, “Penerapan aspal plastik untuk infrastruktur diharapkan mampu menyerap material plastik low value dalam jumlah yang banyak. Dalam penerapannya membutuhkan beberapa pengujian di laboratorium, mulai dari kendala serta karakteristik dari plastik yang perlu ada batasan sendiri dalam proses pencampuran.”
Sementara itu, Direktorat Pengurangan Sampah Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Fazri Putrantomo menambahkan, “Target pemerintah Indonesia dalam mengurangi jumlah sampah di lautan hingga 70% pada tahun 2025, dalam perjalanan pencapaian target tersebut mulai penanganan dan pengurangan sampah plastik tersebut perlu dilakukan kolaborasi-kolaborasi seperti ini agar dapat target tersebut segera segera tercapai.”
Chandra Asri Group berkolaborasi dengan berbagai mitra, sebelumnya telah sukses menggelar 120,8 km aspal plastik dengan mengelola 1.086 ton sampah plastik bernilai rendah di Pulau Jawa. Inovasi ini telah berhasil memberikan manfaat jangka panjang bagi pembangunan infrastruktur dengan menawarkan durabilitas jalan meningkat hingga 40% dan memungkinkan anggaran pemeliharaan yang lebih efisien.
Lebih jauh, penggunaan aspal plastik mendukung upaya pemerintah dalam mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs), utamanya pada poin SDG No.9 dengan mendorong industri dan infrastruktur yang berkelanjutan, SDG No.11 dengan mendorong pembangunan kota berkelanjutan, dan SDGs No.12 dengan memastikan konsumsi dan produksi yang bertanggung jawab.
CEO Jimbaran Hijau yang juga Ketua Green Building Council Indonesia Perwakilan Bali, Putu Agung Prianta. menyambut dengan antusias kegiatan yang dapat menjadi contoh sukses suatu kolaborasi berbagai stakeholders demi lingkungan yang berkelanjutan khususnya di Bali. Ia menerangkan, tentunya, dalam mengimplementasikan dan menggabungkan antara teknologi dan tantangan pengelolaan limbah tidak mudah.
"Melalui pendekatan integratif, kebijakan dan regulasi pemerintah yang mendukung sinergi antar pihak tersebut dapat meningkatkan efektivitas proyek infrastruktur berkelanjutan ini dapat berjalan dengan sebagaimana mestinya, seperti yang kita lihat sekarang ini ada di kawasan Jimbaran Hijau," ucap Putu Agung Prianta.
Dengan mengadopsi aspal plastik, pemerintah kota tidak hanya mendapatkan solusi praktis untuk masalah sampah plastik, tetapi juga berkontribusi pada peningkatan kualitas jalan dan efisiensi anggaran. Ini memungkinkan alokasi anggaran yang lebih baik untuk kebutuhan pembangunan lainnya.
Selain itu, penggunaan aspal plastik membuka peluang kerja baru dalam industri pengolahan sampah dan infrastruktur, serta meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya pengelolaan sampah yang berkelanjutan.
(akr)
tulis komentar anda