Nasib Rupiah Kian Terpuruk, Sore Ini Ditutup Tembus Rp16.400 per USD

Jum'at, 14 Juni 2024 - 16:51 WIB
Kemudian, ketidakpastian kebijakan perdagangan telah mencapai tingkat yang sangat tinggi dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya. Hal ini ditandai dengan pemilihan umum (pemilu) di seluruh dunia sejak 2000. Inflasi terus menerus juga dapat menyebabkan penundaan dalam pelonggaran moneter.

Baca Juga: Rupiah Betah Nangkring di Atas Rp16.200, Ekonomi RI dalam Ancaman

Suku bunga yang tinggi juga akan meredam aktivitas global. Beberapa perekonomian besar juga berisiko tumbuh lebih lambat dari perkiraan karena berbagai tantangan domestik. Bencana alam tambahan yang berkaitan dengan perubahan iklim juga dapat menghambat aktivitas ekonomi.

Di sisi positifnya, inflasi global dapat lebih cepat moderat daripada yang diasumsikan pada baseline, sehingga memungkinkan pelonggaran kebijakan moneter yang lebih cepat. Selain itu, pertumbuhan di Amerika Serikat bisa jadi lebih kuat dari yang diperkirakan.

Untuk mencegah agar resiko ekonomi global yang negatif, maka pemerintah harus terus berkolaborasi dengan pemangku kebijakan untuk mendukung pertumbuhan baik jangka menengah maupun jangka panjang yang bertujuan untuk meningkatkan pertumbuhan produktivitas, efisiensi investasi publik, membangun sumber daya manusia dan menutup kesenjangan gender dipasar tenaga kerja.

Berdasarkan data diatas, mata uang rupiah untuk perdagangan berikutnya diprediksi bergerak fluktuatif, namun kembali ditutup melemah di rentang Rp16.400 - Rp16.470.
(nng)
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More