Bos Bank Asing dan Eks Wapres AS Beri Petuah Soal Kunci Sukses Bisnis Pasca-Pandemi, Apa Sih Isinya?
Jum'at, 21 Agustus 2020 - 14:04 WIB
JAKARTA - Wabah Covid-19 telah mengubah cara bisnis dan masyarakat bekerja secara ekstrem. Tak pelak, banyak orang mencari petunjuk tentang cara menghadapi tantangan di dunia pasca-pandemi .
Krisis sebesar ini juga akan membuat orang di seluruh dunia meninjau kembali prioritas dan tujuan mereka saat perekonomian dan kegiatan usaha kembali menggeliat dan membangun negara dan masyarakat yang lebih tangguh (build back better).
CEO DBS Piyush Gupta mengatakan, saat ini seluruh individu berupaya memperbaiki kehidupan, namun hal tersebut masih jauh dari kata kembali ke normal seperti semula. Menurut Piyush, saat ini cukup banyak bisnis yang mampu menyesuaikan diri akibat dampak pandemi.
"Hal tersebut juga memberikan tantangan bagi perusahaan-perusahaan besar seiring dengan semakin mendesaknya digitalisasi untuk pemenuhan kebutuhan pelanggan dan karyawan," kata dia secara virtual di Jakarta, Jumat (21/8/2020).
Piyush menjelaskan, digitalisasi membawa perubahan dalam banyak hal termasuk cara bekerja. Selain tantangan, digitalisasi juga memberikan kesempatan untuk mengalokasikan kembali sumber keuangan dan sumber daya manusia.
"Dengan digitalisasi bisnis dimungkinkan untuk mendapatkan pelanggan dan tenaga kerja di luar wilayah operasi bisnis," ungkapnya. ( Baca juga:Tolak Anak Buah Minta Laptop, Sri Mulyani: Bikin Bengkak Belanja Impor! )
Lebih lanjut Piyush mengungkapkan, sustainability akan menjadi pendorong yang besar dalam 10 hingga 20 tahun ke depan. Dorongan tersebut terbagi menjadi tiga, yaitu perubahan pada sistem nilai dan komitmen masyarakat, perubahan ekspektasi yang investor dan masyarakat inginkan, serta kesempatan usaha.
"Perusahaan yang dapat beradaptasi dan sigaplah, yang dapat menemukan jalan untuk dapat berhasil di masa depan," katanya.
Sementara itu, di kesempatan yang sama, mantan wakil presiden Amerika Serikat Al Gore meminta agar masyarakat mengambil pilihan untuk dapat mengubah kebijakan dan mempercepat pemanfaatan teknologi yang baru. Menurut Al Gore cara yang paling efektif untuk menciptakan lapangan pekerjaan baru, dan pertumbuhan ekonomi pasca-pandemi adalah melalui program stimulus ramah lingkungan (green stimulus programme).
"Oleh karena itu, jika kita berhasil membuat kebijakan yang tepat untuk dunia pasca-pandemi, kita dapat lebih jauh meluncurkan dan mempercepat revolusi keberlanjutan yang padat karya," tandasnya.
Krisis sebesar ini juga akan membuat orang di seluruh dunia meninjau kembali prioritas dan tujuan mereka saat perekonomian dan kegiatan usaha kembali menggeliat dan membangun negara dan masyarakat yang lebih tangguh (build back better).
CEO DBS Piyush Gupta mengatakan, saat ini seluruh individu berupaya memperbaiki kehidupan, namun hal tersebut masih jauh dari kata kembali ke normal seperti semula. Menurut Piyush, saat ini cukup banyak bisnis yang mampu menyesuaikan diri akibat dampak pandemi.
"Hal tersebut juga memberikan tantangan bagi perusahaan-perusahaan besar seiring dengan semakin mendesaknya digitalisasi untuk pemenuhan kebutuhan pelanggan dan karyawan," kata dia secara virtual di Jakarta, Jumat (21/8/2020).
Piyush menjelaskan, digitalisasi membawa perubahan dalam banyak hal termasuk cara bekerja. Selain tantangan, digitalisasi juga memberikan kesempatan untuk mengalokasikan kembali sumber keuangan dan sumber daya manusia.
"Dengan digitalisasi bisnis dimungkinkan untuk mendapatkan pelanggan dan tenaga kerja di luar wilayah operasi bisnis," ungkapnya. ( Baca juga:Tolak Anak Buah Minta Laptop, Sri Mulyani: Bikin Bengkak Belanja Impor! )
Lebih lanjut Piyush mengungkapkan, sustainability akan menjadi pendorong yang besar dalam 10 hingga 20 tahun ke depan. Dorongan tersebut terbagi menjadi tiga, yaitu perubahan pada sistem nilai dan komitmen masyarakat, perubahan ekspektasi yang investor dan masyarakat inginkan, serta kesempatan usaha.
"Perusahaan yang dapat beradaptasi dan sigaplah, yang dapat menemukan jalan untuk dapat berhasil di masa depan," katanya.
Sementara itu, di kesempatan yang sama, mantan wakil presiden Amerika Serikat Al Gore meminta agar masyarakat mengambil pilihan untuk dapat mengubah kebijakan dan mempercepat pemanfaatan teknologi yang baru. Menurut Al Gore cara yang paling efektif untuk menciptakan lapangan pekerjaan baru, dan pertumbuhan ekonomi pasca-pandemi adalah melalui program stimulus ramah lingkungan (green stimulus programme).
"Oleh karena itu, jika kita berhasil membuat kebijakan yang tepat untuk dunia pasca-pandemi, kita dapat lebih jauh meluncurkan dan mempercepat revolusi keberlanjutan yang padat karya," tandasnya.
(uka)
tulis komentar anda