Tolak Anak Buah Minta Laptop, Sri Mulyani: Bikin Bengkak Belanja Impor!

Jum'at, 21 Agustus 2020 - 11:39 WIB
loading...
Tolak Anak Buah Minta...
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati. FOTO/Dok/SINDOnews
A A A
JAKARTA - Menteri Keuangan Sri Mulyani menolak keinginan anak buahnya untuk mengalokasikan belanja buat pengadaan laptop sebagai penunjang bekerja dari rumah (work from home/wfh). Alasannya, Indonesia belum bisa produksi sendiri sehingga berpotensi membuat bengkak belanja impor.

"Tahu nggak apa yang terjadi? Neraca pembayaran kita impornya gede banget karena laptop belum dibikin di Indonesia," ujar Sri Mulyani dalam acara Town Hall Meeting secara virtual seperti dikutip, Jumat (21/8/2020).



Menurut dia pengadaan laptop belum mendesak dilakukan karena bukan kebutuhan yang penting. "Saya pengen belanja negara kita muter kalau impor terus ekonominya enggak jalan," tandas dia.

Sebagai informasi, sebelumnya seorang pegawai Kemenkeu tepatnya dari Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) yang bernama Yusman mengungkapkan aspirasinya untuk menambahkan fasilitas laptop kepada para pegawai Kemenkeu untuk menunjang aktivitas selama bekerja dari rumah. Disamping itu, alasan lainnya untuk menambah realisasi DIPA yang saat ini kami melihatnya masih kurang bagus untuk belanja Kementerian/Lembaga.

"Untuk menunjang flexible working space itu sebaiknya pegawai itu mendapatkan laptop dengan standar yang cukup, tidak usah terlalu bagus spesifikasinya, cukup harga Rp 6-8 juta saja. Nah, kalau bisa dialokasi ke laptop untuk belanja pegawai akan sangat bagus dan lebih produktif," kata dia.
(nng)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Sri Mulyani Memohon...
Sri Mulyani Memohon Penurunan Penerimaan Pajak Tak Didramatisir
Penerimaan Pajak Februari...
Penerimaan Pajak Februari 2025 Anjlok 30,2%, Hanya Terkumpul Rp187,8 Triliun
Belanja Pemerintah Pusat...
Belanja Pemerintah Pusat Tembus Rp211,5 Triliun, Paling Boros Buat Gaji PNS dan Bansos
Diguncang Tarif Trump,...
Diguncang Tarif Trump, Rupiah Merana dan Surat Utang RI Tertekan
Awal Tahun, Sri Mulyani...
Awal Tahun, Sri Mulyani Umumkan APBN Sudah Tekor Rp31,2 Triliun
Pengumuman Kinerja APBN...
Pengumuman Kinerja APBN Molor, Sri Mulyani Ungkap Masalahnya
Publikasi APBN KiTa...
Publikasi APBN KiTa Molor, Sri Mulyani Malam-malam Lapor ke Prabowo di Istana
Respons Kabar THR PNS...
Respons Kabar THR PNS Tak Cair 100%, Ini Kata Sri Mulyani
Kemenkeu Luruskan Kabar...
Kemenkeu Luruskan Kabar Cristiano Ronaldo Dijadwalkan Makan Malam dengan Sri Mulyani
Rekomendasi
Soal Imunitas Jaksa,...
Soal Imunitas Jaksa, Ketua BEM FH UBK: Bertentangan dengan Prinsip Kesetaraan
Respons Kejagung Soal...
Respons Kejagung Soal Pengaduan Jampidsus ke KPK Dinilai Arogan
Gubernur Lemhannas Ceramah...
Gubernur Lemhannas Ceramah di Masjid Salman ITB, Tekankan Pentingnya Ketahanan Nasional
Berita Terkini
Satu Dekade, Lionel...
Satu Dekade, Lionel Group Komit Beri Pelayanan Terbaik ke Pelanggan dan Mitra Bisnis
5 jam yang lalu
JPMorgan Bunyikan Alarm...
JPMorgan Bunyikan Alarm Resesi Amerika, Ini Biang Keroknya
5 jam yang lalu
14 Tahun Dipimpin Ririek,...
14 Tahun Dipimpin Ririek, Telkom Akselerasi Transformasi untuk Perkuat Ekosistem Digital Nasional
6 jam yang lalu
Konsolidasi Aset BUMN...
Konsolidasi Aset BUMN Masuk Tahap Akhir, Begini Bocoran CEO Danantara
6 jam yang lalu
Arsari Group Sangkal...
Arsari Group Sangkal Hashim Jabat Preskom di PT TMS
7 jam yang lalu
Efek FCTC Bikin Pelaku...
Efek FCTC Bikin Pelaku Industri Tembakau Was-was
7 jam yang lalu
Infografis
Luhut Disebut Menko...
Luhut Disebut Menko Paling Tajir Oleh Sri Mulyani
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved