Lawan Dominasi AS, Negara Afrika Ini Bakal Penjarakan Warganya yang Transaksi Pakai Dolar
Rabu, 03 Juli 2024 - 13:09 WIB
JAKARTA - Bank of Zambia telah menyusun peraturan-peraturan baru bertujuan untuk membatasi penggunaan dolar AS . Menurut kantor berita negara tersebut, peraturan-peraturan mata uang yang baru ini dilaporkan akan dikeluarkan sebagai sebuah instrumen hukum oleh menteri keuangan dan perencanaan nasional.
Setelah diberlakukan, peraturan ini akan mewajibkan kwacha Zambia dan sub-unitnya, ngwee digunakan untuk semua transaksi publik dan swasta domestik. Kebijakan tersebut sebagai langkah tegas menyuarakan keprihatinan atas meningkatnya penggunaan dolar dalam perekonomian lokal.
Praktik ini, menurut bank sentral merusak perangkat kebijakan moneter dan memberikan tekanan pada nilai tukar. Sebuah draft dokumen yang dirilis oleh Bank of Zambia mengungkapkan, warganya yang tertangkap menggunakan dolar AS untuk transaksi lokal akan dihukum penjara hingga 10 tahun atau denda yang sangat besar. Hal ini diumumkan oleh deputi gubernur bank sentral untuk operasi, Francis Chipimo, dalam sebuah pidato di sebuah pameran perdagangan di Ndola.
Chipimo menyoroti risiko-risiko dari dolarisasi, dengan menyatakan bahwa hal ini menghambat kemampuan pihak berwenang untuk secara efektif mengelola kebijakan-kebijakan moneter dan nilai tukar. Dia menegaskan bahwa penggunaan dolar meningkatkan risiko kredit dan likuiditas, dan melemahkan pengaruh bank sentral karena pasar kredit dalam mata uang dolar tidak merespon tindakan Bank of Zambia.
Dia menekankan dalam ekonomi yang bergantung pada dolar AS, permintaan dan pentingnya mata uang lokal berkurang, yang mengakibatkan penurunan nilai mata uang lokal secara terus-menerus baik sebagai alat tukar maupun penyimpan nilai.
"Secara ekstrem, mata uang ini akan kehilangan keberadaannya sebagai uang," kata Chipimo dilansir dari Russian Today, Rabu (3/7/2024).
Pada Mei 2012, Zambia menerapkan pembatasan penggunaan dolar di kalangan bisnis lokal, namun langkah-langkah ini dihapuskan kurang dari dua tahun kemudian.
Setelah diberlakukan, peraturan ini akan mewajibkan kwacha Zambia dan sub-unitnya, ngwee digunakan untuk semua transaksi publik dan swasta domestik. Kebijakan tersebut sebagai langkah tegas menyuarakan keprihatinan atas meningkatnya penggunaan dolar dalam perekonomian lokal.
Praktik ini, menurut bank sentral merusak perangkat kebijakan moneter dan memberikan tekanan pada nilai tukar. Sebuah draft dokumen yang dirilis oleh Bank of Zambia mengungkapkan, warganya yang tertangkap menggunakan dolar AS untuk transaksi lokal akan dihukum penjara hingga 10 tahun atau denda yang sangat besar. Hal ini diumumkan oleh deputi gubernur bank sentral untuk operasi, Francis Chipimo, dalam sebuah pidato di sebuah pameran perdagangan di Ndola.
Chipimo menyoroti risiko-risiko dari dolarisasi, dengan menyatakan bahwa hal ini menghambat kemampuan pihak berwenang untuk secara efektif mengelola kebijakan-kebijakan moneter dan nilai tukar. Dia menegaskan bahwa penggunaan dolar meningkatkan risiko kredit dan likuiditas, dan melemahkan pengaruh bank sentral karena pasar kredit dalam mata uang dolar tidak merespon tindakan Bank of Zambia.
Dia menekankan dalam ekonomi yang bergantung pada dolar AS, permintaan dan pentingnya mata uang lokal berkurang, yang mengakibatkan penurunan nilai mata uang lokal secara terus-menerus baik sebagai alat tukar maupun penyimpan nilai.
"Secara ekstrem, mata uang ini akan kehilangan keberadaannya sebagai uang," kata Chipimo dilansir dari Russian Today, Rabu (3/7/2024).
Pada Mei 2012, Zambia menerapkan pembatasan penggunaan dolar di kalangan bisnis lokal, namun langkah-langkah ini dihapuskan kurang dari dua tahun kemudian.
(nng)
tulis komentar anda