Ditampar Tarif Anti-subsidi, Industri Otomotif China Kecam UE
Minggu, 07 Juli 2024 - 08:25 WIB
JAKARTA - Industri otomotif China bereaksi keras terhadap penerapan tarif anti-subsidi pada kendaraan listrik asal negara itu yang diimpor Eropa. Kalangan industri otomotif China menyebut keputusan Uni Eropa (UE) tersebut tidak dapat diterima.
Asosiasi Produsen Mobil Tiongkok (CAAM) dalam sebuah pernyataan pada hari Sabtu (6/7) menyebutkan pihaknya tidak puas atas keputusan Eropa. Menurut asosiasi tersebut, produsen mobil China telah bekerja sama dengan penyelidikan Komisi Eropa (EC) terhadap subsidi, namun penyelidikan tersebut mengabaikan fakta dan hasil yang telah dipilih sebelumnya.
UE memberlakukan tarif hingga 37,6% pada impor kendaraan listrik buatan China mulai Jumat (5/6), dengan jangka waktu empat bulan. Tarif tersebut masih bersifat sementara dan selama jangka waktu tersebut diharapkan terjadi pembicaraan intensif antara kedua belah pihak terkait persoalan tersebut.
Sebelumnya, Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen menyebut langkah itu sebagai tindakan untuk mengatasi ancaman membanjirnya kendaraan listrik murah dari China. Eropa menilai kendaraan listrik China bisa lebih kompetitif berkat adanya subsidi negara.
"CAAM sangat menyesali hal ini dan menganggapnya tidak dapat diterima," ungkap asosiasi tersebut dalam pernyataannya yang dikutip dari Reuters, Minggu (7/7/2024).
Kecaman juga dilontarkan produsen mobil China, SAIC Motor Corp. Mengutip Global Times, pada Jumat perusahaan itu menyatakan bahwa mereka menuntut Komisi Eropa mengadakan sidang mengenai tarif. Perusahaan tersebut berupaya untuk lebih menggunakan haknya dalam melindungi hak dan kepentingannya yang sah serta kepentingan klien globalnya.
SAIC Motor mengatakan penyelidikan anti-subsidi yang dilakukan Komisi Eropa melibatkan informasi sensitif yang secara komersial melampaui cakupan penyelidikan normal. Selain itu, SAIC menilai ada kesalahan dalam pengakuan Komisi Eropa terhadap subsidi. Komisi Eropa juga dianggap mengabaikan sebagian informasi dan pendapat pembelaan yang disampaikan perusahaan selama penyelidikan.
Kamar Dagang China untuk Impor dan Ekspor Mesin dan Produk Elektronik (CCCME) juga mengeluarkan pernyataan bahwa pengakuan Komisi Eropa terhadap apa yang disebut subsidi dalam perusahaan kendaraan listrik China adalah tidak masuk akal. CCCME menilai Komisi Eropa secara serius melanggar peraturan anti-subsidi terkait WTO dan UE, dan mendesak untuk memperbaiki kesalahannya sesegera mungkin.
Asosiasi Produsen Mobil Tiongkok (CAAM) dalam sebuah pernyataan pada hari Sabtu (6/7) menyebutkan pihaknya tidak puas atas keputusan Eropa. Menurut asosiasi tersebut, produsen mobil China telah bekerja sama dengan penyelidikan Komisi Eropa (EC) terhadap subsidi, namun penyelidikan tersebut mengabaikan fakta dan hasil yang telah dipilih sebelumnya.
UE memberlakukan tarif hingga 37,6% pada impor kendaraan listrik buatan China mulai Jumat (5/6), dengan jangka waktu empat bulan. Tarif tersebut masih bersifat sementara dan selama jangka waktu tersebut diharapkan terjadi pembicaraan intensif antara kedua belah pihak terkait persoalan tersebut.
Sebelumnya, Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen menyebut langkah itu sebagai tindakan untuk mengatasi ancaman membanjirnya kendaraan listrik murah dari China. Eropa menilai kendaraan listrik China bisa lebih kompetitif berkat adanya subsidi negara.
"CAAM sangat menyesali hal ini dan menganggapnya tidak dapat diterima," ungkap asosiasi tersebut dalam pernyataannya yang dikutip dari Reuters, Minggu (7/7/2024).
Kecaman juga dilontarkan produsen mobil China, SAIC Motor Corp. Mengutip Global Times, pada Jumat perusahaan itu menyatakan bahwa mereka menuntut Komisi Eropa mengadakan sidang mengenai tarif. Perusahaan tersebut berupaya untuk lebih menggunakan haknya dalam melindungi hak dan kepentingannya yang sah serta kepentingan klien globalnya.
SAIC Motor mengatakan penyelidikan anti-subsidi yang dilakukan Komisi Eropa melibatkan informasi sensitif yang secara komersial melampaui cakupan penyelidikan normal. Selain itu, SAIC menilai ada kesalahan dalam pengakuan Komisi Eropa terhadap subsidi. Komisi Eropa juga dianggap mengabaikan sebagian informasi dan pendapat pembelaan yang disampaikan perusahaan selama penyelidikan.
Kamar Dagang China untuk Impor dan Ekspor Mesin dan Produk Elektronik (CCCME) juga mengeluarkan pernyataan bahwa pengakuan Komisi Eropa terhadap apa yang disebut subsidi dalam perusahaan kendaraan listrik China adalah tidak masuk akal. CCCME menilai Komisi Eropa secara serius melanggar peraturan anti-subsidi terkait WTO dan UE, dan mendesak untuk memperbaiki kesalahannya sesegera mungkin.
(fjo)
tulis komentar anda