Rusia dan Iran Makin Lengket, Bangun Sistem Penghancur Dolar AS
Senin, 08 Juli 2024 - 21:08 WIB
JAKARTA - Rusia dan Iran akan secara resmi meninggalkan dolar Amerika Serikat (AS) dalam semua transaksi perdagangan dan bisnis di antara mereka. Kedua negara ini sedang dalam proses menyelesaikan sistem integrasi pembayaran nasional baru yang akan memungkinkan kedua negara untuk menyelesaikan perdagangan dalam mata uang lokal dan secara resmi tidak menggunakan dolar AS.
Setelah sistem pembayaran nasional terintegrasi, kedua negara akan membayar rubel Rusia dan rial Iran berdasarkan kesepakatan bersama untuk transaksi perdagangan. Perkembangan ini sejalan dengan gagasan BRICS tentang dedolarisasi di mana mata uang lokal berkembang dan bukan dolar AS.
Kedua anggota BRICS ini akan mengintegrasikan mekanisme pembayaran masing-masing untuk transaksi yang lebih luas dalam mata uang lokal. Sistem pembayaran Mir Rusia akan diintegrasikan dengan mekanisme Shetab Iran.
Integrasi pembayaran yang baru ini akan memungkinkan pemegang kartu Shetab Iran untuk menarik rubel dari ATM di seluruh Rusia dan sebaliknya. Langkah ini akan mengantarkan ke era baru perdagangan keuangan oleh negara-negara BRICS tanpa memerlukan dolar AS.
Kedua anggota BRICS ini akan mengintegrasikan mekanisme pembayaran masing-masing untuk transaksi yang lebih lancar dalam mata uang lokal. Sistem pembayaran Mir Rusia akan diintegrasikan dengan mekanisme Shetab Iran.
Baca Juga: Kejutan Baru, Rusia Ajak BRICS Buang Dolar untuk Urusan Ekspor-Impor Ikan
Integrasi pembayaran yang baru ini akan memungkinkan pemegang kartu Shetab Iran untuk menarik rubel dari ATM di seluruh Rusia dan sebaliknya. Melansir Watcher Guru,lLangkah ini akan mengantarkan ke era baru perdagangan keuangan oleh negara-negara BRICS tanpa memerlukan dolar AS.
Iran adalah anggota baru BRICS dan dilantik ke dalam blok ini bersama dengan UEA, Mesir, dan Ethiopia. KTT ke-16 dijadwalkan akan diadakan pada bulan Oktober tahun ini di wilayah Kazan, Rusia. Inisiatif dedolarisasi dapat diambil pada KTT berikutnya karena BRICS berencana untuk mempertahankan nilai tukar dolar AS.
Lihat Juga: Negara Pendiri BRICS yang Mulai Ragu Tinggalkan Dolar AS, Salah Satunya Musuh Amerika Serikat
Setelah sistem pembayaran nasional terintegrasi, kedua negara akan membayar rubel Rusia dan rial Iran berdasarkan kesepakatan bersama untuk transaksi perdagangan. Perkembangan ini sejalan dengan gagasan BRICS tentang dedolarisasi di mana mata uang lokal berkembang dan bukan dolar AS.
Kedua anggota BRICS ini akan mengintegrasikan mekanisme pembayaran masing-masing untuk transaksi yang lebih luas dalam mata uang lokal. Sistem pembayaran Mir Rusia akan diintegrasikan dengan mekanisme Shetab Iran.
Integrasi pembayaran yang baru ini akan memungkinkan pemegang kartu Shetab Iran untuk menarik rubel dari ATM di seluruh Rusia dan sebaliknya. Langkah ini akan mengantarkan ke era baru perdagangan keuangan oleh negara-negara BRICS tanpa memerlukan dolar AS.
Kedua anggota BRICS ini akan mengintegrasikan mekanisme pembayaran masing-masing untuk transaksi yang lebih lancar dalam mata uang lokal. Sistem pembayaran Mir Rusia akan diintegrasikan dengan mekanisme Shetab Iran.
Baca Juga: Kejutan Baru, Rusia Ajak BRICS Buang Dolar untuk Urusan Ekspor-Impor Ikan
Integrasi pembayaran yang baru ini akan memungkinkan pemegang kartu Shetab Iran untuk menarik rubel dari ATM di seluruh Rusia dan sebaliknya. Melansir Watcher Guru,lLangkah ini akan mengantarkan ke era baru perdagangan keuangan oleh negara-negara BRICS tanpa memerlukan dolar AS.
Iran adalah anggota baru BRICS dan dilantik ke dalam blok ini bersama dengan UEA, Mesir, dan Ethiopia. KTT ke-16 dijadwalkan akan diadakan pada bulan Oktober tahun ini di wilayah Kazan, Rusia. Inisiatif dedolarisasi dapat diambil pada KTT berikutnya karena BRICS berencana untuk mempertahankan nilai tukar dolar AS.
Lihat Juga: Negara Pendiri BRICS yang Mulai Ragu Tinggalkan Dolar AS, Salah Satunya Musuh Amerika Serikat
(nng)
tulis komentar anda