Dorong Ekonomi Hijau, Barito Renewable Energi Perluas Bisnis EBT
Senin, 08 Juli 2024 - 23:11 WIB
JAKARTA - Pemerintah terus berupaya untuk mendorong transisi energi menjadi salah satu upaya menjaga ketahanan energi dan mewujudkan ekonomi hijau . Komitmen ini tercermin dalam Peraturan Presiden Nomor 112 Tahun 2022, yang menetapkan target 23% energi terbarukan pada 2025 dan 31% pada 2050.
Selain itu, Indonesia telah menaikkan target penurunan emisi menjadi 31,89% secara unconditional dan 43,20% secara conditional pada tahun 2030. Direktur Jenderal Energi Baru, Terbarukan, dan Konservasi Energi Eniya Listiani Dewi mengatakan pemerintah akan menggali potensi pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTP) atau geotermal sebagai upaya melakukan diversifikasi sumber energi.
"Mungkin mendorong EBT yang selama ini belum banyak digali, seperti PLTP dan sebagainya. Itu perlu didorong lagi," ujar dia usai dilantik di Kantor Kemeterian ESDM, beberapa waktu lalu.
Eniya menambahkan bahwa seringkali investasi di PLTP dianggap tidak bisa dilakukan karena terdapat ketimpangan yang tinggi antara ketersediaan dan permintaan (supply and demand). Jadi supply-nya tinggi, potensi tinggi, tapi demand-nya rendah sehingga investasi gak jalan. Oleh karena itu, ia berupaya untuk menggenjot pemanfaatan energi panas bumi agar meningkatkan minat para investor untuk berinvestasi di PLTP.
Eniya juga mengajak pelaku industri untuk berkomitmen dalam melakukan transisi energi. Ia berpesan agar jangan sampai pemerintah sudah menetapkan target, tetapi industri tidak menjalankan target tersebut. "Komitmen bersama, ini harus kita kawal bersama," kata Eniya.
Salah satu perusahaan yang berkomitmen mendukung program pemerintah dalam mencapai net zero emission adalah PT Barito Pacific Tbk (BRPT) melalui anak usahanya PT Barito Renewable Energy Tbk (BREN). BREN didirikan oleh Barito Pacific sebagai perusahaan holding di bidang energi terbarukan yang menyediakan solusi energi yang bersih dan berkelanjutan.
Saat ini, BREN terus memperluas bisnisnya di bidang energi baru terbarukan (EBT). BREN sebelumnya bernama PT Barito Cahaya Nusantara didirikan pada 2018. Perusahaan ini didirikan sebagai entitas yang akan menaungi kepemilikan aset perseroan di sektor energi terbarukan yakni Star Energy Geothermal dan Barito Wind Energy.
Memahami pentingnya mendukung ekonomi dan pertumbuhan Indonesia melalui langkah-langkah strategis dalam bisnisnya, BREN resmi melantai di Bursa Efek Indonesia (IPO) pada tahun 2023 dan telah melakukan beberapa pengembangan usaha strategis.
Selain itu, Indonesia telah menaikkan target penurunan emisi menjadi 31,89% secara unconditional dan 43,20% secara conditional pada tahun 2030. Direktur Jenderal Energi Baru, Terbarukan, dan Konservasi Energi Eniya Listiani Dewi mengatakan pemerintah akan menggali potensi pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTP) atau geotermal sebagai upaya melakukan diversifikasi sumber energi.
"Mungkin mendorong EBT yang selama ini belum banyak digali, seperti PLTP dan sebagainya. Itu perlu didorong lagi," ujar dia usai dilantik di Kantor Kemeterian ESDM, beberapa waktu lalu.
Eniya menambahkan bahwa seringkali investasi di PLTP dianggap tidak bisa dilakukan karena terdapat ketimpangan yang tinggi antara ketersediaan dan permintaan (supply and demand). Jadi supply-nya tinggi, potensi tinggi, tapi demand-nya rendah sehingga investasi gak jalan. Oleh karena itu, ia berupaya untuk menggenjot pemanfaatan energi panas bumi agar meningkatkan minat para investor untuk berinvestasi di PLTP.
Eniya juga mengajak pelaku industri untuk berkomitmen dalam melakukan transisi energi. Ia berpesan agar jangan sampai pemerintah sudah menetapkan target, tetapi industri tidak menjalankan target tersebut. "Komitmen bersama, ini harus kita kawal bersama," kata Eniya.
Salah satu perusahaan yang berkomitmen mendukung program pemerintah dalam mencapai net zero emission adalah PT Barito Pacific Tbk (BRPT) melalui anak usahanya PT Barito Renewable Energy Tbk (BREN). BREN didirikan oleh Barito Pacific sebagai perusahaan holding di bidang energi terbarukan yang menyediakan solusi energi yang bersih dan berkelanjutan.
Saat ini, BREN terus memperluas bisnisnya di bidang energi baru terbarukan (EBT). BREN sebelumnya bernama PT Barito Cahaya Nusantara didirikan pada 2018. Perusahaan ini didirikan sebagai entitas yang akan menaungi kepemilikan aset perseroan di sektor energi terbarukan yakni Star Energy Geothermal dan Barito Wind Energy.
Memahami pentingnya mendukung ekonomi dan pertumbuhan Indonesia melalui langkah-langkah strategis dalam bisnisnya, BREN resmi melantai di Bursa Efek Indonesia (IPO) pada tahun 2023 dan telah melakukan beberapa pengembangan usaha strategis.
tulis komentar anda