Soal Merger BUMN Karya, PUPR Ngaku Belum Diajak Bicara Erick Thohir

Jum'at, 12 Juli 2024 - 20:42 WIB
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mengaku belum diajak membahas soal merger BUMN Karya. FOTO/dok.SINDOnews
JAKARTA - Juru Bicara Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Endra S. Atmawidjaja mengaku hingga saat ini pihaknya belum belum diajak bicara Menteri BUMN Erick Thohir terkait rencana merger BUMN Karya . Hingga saat ini Kementerian PUPR juga belum diajak membahas soal rencana tersebut.

"Belum ke sini suratnya. Setahu saya belum pernah dibahas di level BUMN dan kita," ujar Endra saat ditemui di Kantor Kementerian PUPR, Jumat (12/7/2024).



Sehingga menurut Endra, belum ada konsep dan rencana lanjutan yang dibahas untuk menggabungkan BUMN Karya. Adapun, BUMN karya yang rencananya akan dilebur seperti PT Waskita Karya (Persero) Tbk, PT Hutama Karya (Persero), PT Nindya Karya (Persero), PT Brantas Abipraya (Persero), PT Adhi Karya (Persero) Tbk, PT Wijaya Karya (Persero) Tbk atau WIKA, dan PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk, atau PTPP.



"Belum pernah ada yang dibawa ke sini konsepnya gimana. Belum ada konsep yang masuk yang kita mau komentari apanya," kata Endra.

Baca Juga: Perencanaan Semrawut, Proyek Whoosh Rugikan WIKA Rp7,12 Triliun

Meskipun masih dalam tahap proses, target awal Kementerian BUMN merger bisa rampung di September 2024. Dalam skemanya, Waskita Karya akan dilebur ke Hutama Karya, Nindya Karya dan Brantas Abipraya dilebur ke Adhi Karya, lalu Wijaya Karya alias WIKA akan dilebur ke PTPP.

Sehingga, dari tujuh perusahaan dikonsolidasi menjadi tiga perseroan saja. Hal itu bertujuan untuk memberikan efisiensi dan diharapkan mampu menyehatkan keuangan perseroan.
(nng)
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More