Teliti dan Jeli Pilih Fintech Resmi agar Aman Ajukan Pinjaman
Minggu, 14 Juli 2024 - 10:35 WIB
KLATEN - Penguatan edukasi dan literasi keuangan di era bertumbuhnya platform fintech lending semakin diperlukan. Menjadi penting untuk senantiasa disosialisasikan agar masyarakat pengguna fintech lending dapat lebih teredukasi dan tidak terjerumus dalam jeratan aplikasi pendanaan ilegal.
Dengan berkembangnya teknologi yang semakin mendukung aktivitas kehidupan masyarakat, keberadaan platform fintech lending kian berperan sebagai salah satu solusi alternatif pendanaan produktif bagi para pelaku UMKM .
Bertumbuhnya industri fintech lending seperti tercatat dalam laporan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang diinformasikan pada laman resmi OJK tentang pertumbuhan outstanding pembiayaan di Mei 2024 terus melanjutkan peningkatan menjadi 25,44% yoy (April 2024: 24,16% yoy), dengan nominal sebesar Rp64,56 triliun.
Tingkat risiko kredit macet secara agregat (TWP90) dalam kondisi terjaga di posisi 2,91% (April 2024: 2,79 persen). Data terbaru OJK juga mencatat bahwa hingga 31 Mei 2024, total jumlah penyelenggara fintech lending yang berizin di OJK adalah sebanyak 100 perusahaan.
Kredit Pintar sebagai platform fintech lending terkemuka di Indonesia yang berlisensi, terdaftar, dan diawasi oleh OJK senantiasa berkomitmen untuk melakukan sosialisasi terkait edukasi dan literasi keuangan, khususnya kepada para pelaku UMKM dan generasi muda.
Sebagaimana dikatakan oleh Brand Manager Kredit Pintar, Puji Sukaryadi saat membuka kelas edukasi dan literasi keuangan; Kelas Pintar Bersama, di Resto Gendhis, Klaten, Jawa Tengah pada Rabu, 10 Juli 2024. Ia menegaskan,
“Kredit Pintar ingin membantu UMKM dalam akses pendanaan yang mudah dan cepat sehingga UMKM berpeluang untuk meningkatkan skala usahanya. Selain itu, kami juga ingin memberikan edukasi kepada UMKM agar lebih memahami tingkat risiko dan manfaat fintech lending sehingga mereka tidak mudah terjebak dalam penipuan atau pinjaman yang tidak sesuai dengan kemampuan mereka," ungkap Brand Manager Kredit Pintar, Puji Sukaryadi saat membuka kelas edukasi dan literasi keuangan; Kelas Pintar Bersama, di Resto Gendhis, Klaten, Rabu (10/7).
Dengan berkembangnya teknologi yang semakin mendukung aktivitas kehidupan masyarakat, keberadaan platform fintech lending kian berperan sebagai salah satu solusi alternatif pendanaan produktif bagi para pelaku UMKM .
Bertumbuhnya industri fintech lending seperti tercatat dalam laporan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang diinformasikan pada laman resmi OJK tentang pertumbuhan outstanding pembiayaan di Mei 2024 terus melanjutkan peningkatan menjadi 25,44% yoy (April 2024: 24,16% yoy), dengan nominal sebesar Rp64,56 triliun.
Tingkat risiko kredit macet secara agregat (TWP90) dalam kondisi terjaga di posisi 2,91% (April 2024: 2,79 persen). Data terbaru OJK juga mencatat bahwa hingga 31 Mei 2024, total jumlah penyelenggara fintech lending yang berizin di OJK adalah sebanyak 100 perusahaan.
Kredit Pintar sebagai platform fintech lending terkemuka di Indonesia yang berlisensi, terdaftar, dan diawasi oleh OJK senantiasa berkomitmen untuk melakukan sosialisasi terkait edukasi dan literasi keuangan, khususnya kepada para pelaku UMKM dan generasi muda.
Sebagaimana dikatakan oleh Brand Manager Kredit Pintar, Puji Sukaryadi saat membuka kelas edukasi dan literasi keuangan; Kelas Pintar Bersama, di Resto Gendhis, Klaten, Jawa Tengah pada Rabu, 10 Juli 2024. Ia menegaskan,
“Kredit Pintar ingin membantu UMKM dalam akses pendanaan yang mudah dan cepat sehingga UMKM berpeluang untuk meningkatkan skala usahanya. Selain itu, kami juga ingin memberikan edukasi kepada UMKM agar lebih memahami tingkat risiko dan manfaat fintech lending sehingga mereka tidak mudah terjebak dalam penipuan atau pinjaman yang tidak sesuai dengan kemampuan mereka," ungkap Brand Manager Kredit Pintar, Puji Sukaryadi saat membuka kelas edukasi dan literasi keuangan; Kelas Pintar Bersama, di Resto Gendhis, Klaten, Rabu (10/7).
tulis komentar anda