3 Negara yang Menolak Gabung BRICS, Ada Indonesia?
Rabu, 17 Juli 2024 - 12:50 WIB
Negara ini sedang berjuang melawan melonjaknya inflasi, dengan kenaikan harga sekitar 150% selama setahun terakhir. Negara ini juga mengalami kesulitan dengan cadangan uang tunai yang rendah dan utang pemerintah yang tinggi, sementara 40% penduduknya hidup di bawah garis kemiskinan.
Pemerintahan Milei telah mendevaluasi mata uang negaranya lebih dari 50% seiring dengan mulai berlakunya rencana terapi kejut ekonomi. Dan sebagai orang yang mempertimbangkan untuk mengganti peso Argentina dengan dolar AS , Milei menunjukkan tanda-tanda lebih condong ke Washington daripada Beijing.
Meksiko menegaskan, tidak pernah berencana bergabung dengan kelompok BRICS. Kementerian Luar Negeri Meksiko menerangkan lewat X bahwa, masih mengikuti perkembangan blok ini karena beban ekonomi negara-negara anggotanya dan perdagangan bilateral yang dilakukan negara dengan para anggotanya.
Sedangkan pada Agustus 2023, Presiden Meksiko Andres Manuel Lopez Obrador sempet mengatakan, bahwa negaranya tidak berencana untuk bergabung dengan BRICS, dengan tujuan untuk lebih memperkuat persatuan Amerika Utara dan seluruh Amerika "karena alasan lingkungan, alasan ekonomi dan geopolitik."
Sebagai informasi BRICS didirikan sebagai platform kerja sama untuk negara-negara berkembang terbesar di dunia. Awalnya, blok tersebut menyatukan Brasil, Rusia, India, China, dan Afrika Selatan.
Musim panas lalu, para pemimpin mereka mengundang Mesir, Ethiopia, Iran, Uni Emirat Arab, dan Arab Saudi untuk bergabung dengan blok tersebut.
Sempat digadang-gadang bakal bergabung dengan BRICS, namun Indonesia akhirnya memutuskan 'enggan' masuk ke dalan geng yang dipimpin Rusia-China. Presiden Joko Widodo (Jokowi) sempat mengungkap alasan kenapa Indonesia belum bergabung jadi anggota BRICS.
Usai menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) BRICS di Johannesburg, Afrika Selatan pada Kamis (24/8/2023) lalu, Presiden Jokowi sampaikan belum ada penyampaian surat expression of interest.
Pemerintahan Milei telah mendevaluasi mata uang negaranya lebih dari 50% seiring dengan mulai berlakunya rencana terapi kejut ekonomi. Dan sebagai orang yang mempertimbangkan untuk mengganti peso Argentina dengan dolar AS , Milei menunjukkan tanda-tanda lebih condong ke Washington daripada Beijing.
2. Meksiko
Meksiko menegaskan, tidak pernah berencana bergabung dengan kelompok BRICS. Kementerian Luar Negeri Meksiko menerangkan lewat X bahwa, masih mengikuti perkembangan blok ini karena beban ekonomi negara-negara anggotanya dan perdagangan bilateral yang dilakukan negara dengan para anggotanya.
Sedangkan pada Agustus 2023, Presiden Meksiko Andres Manuel Lopez Obrador sempet mengatakan, bahwa negaranya tidak berencana untuk bergabung dengan BRICS, dengan tujuan untuk lebih memperkuat persatuan Amerika Utara dan seluruh Amerika "karena alasan lingkungan, alasan ekonomi dan geopolitik."
Sebagai informasi BRICS didirikan sebagai platform kerja sama untuk negara-negara berkembang terbesar di dunia. Awalnya, blok tersebut menyatukan Brasil, Rusia, India, China, dan Afrika Selatan.
Musim panas lalu, para pemimpin mereka mengundang Mesir, Ethiopia, Iran, Uni Emirat Arab, dan Arab Saudi untuk bergabung dengan blok tersebut.
3. Indonesia
Sempat digadang-gadang bakal bergabung dengan BRICS, namun Indonesia akhirnya memutuskan 'enggan' masuk ke dalan geng yang dipimpin Rusia-China. Presiden Joko Widodo (Jokowi) sempat mengungkap alasan kenapa Indonesia belum bergabung jadi anggota BRICS.
Usai menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) BRICS di Johannesburg, Afrika Selatan pada Kamis (24/8/2023) lalu, Presiden Jokowi sampaikan belum ada penyampaian surat expression of interest.
tulis komentar anda