Ini Alasan BRICS Plus 'Ditakuti' NATO dan G7

Jum'at, 19 Juli 2024 - 10:23 WIB
BRICS menjadi badan utama yang menyaingi G7 secara ekonomi. Selain keanggotaan enam negara baru, 17 negara lainnya mengajukan permohonan keanggotaan pada tahun 2023. Jika semua negara ini pada akhirnya bergabung dengan BRICS Plus, klub ini akan memiliki populasi hampir 4,2 miliar atau hampir setengah dari populasi global, 60 persen cadangan gas dunia dan PDB hampir dua kali lipat dari PDB Uni Eropa US USD30 triliun.

Meskipun PDB gabungan mereka masih lebih kecil dari G7, yaitu sekitar USD47 triliun, BRICS Plus masih menjadi ruang ekonomi yang tangguh bagi banyak negara terbelakang dan berkembang yang tidak memiliki akses atau suara dalam G7 atau urusan global. Seperti G7, BRICS Plus bukanlah sebuah blok perdagangan, namun beberapa perkembangan terakhir menunjukkan bahwa hal ini mungkin akan berubah menjadi blok perdagangan yang menguasai dunia. Hal ini terutama terlihat dari pendirian bank.

Meskipun perkembangan ini memiliki pengaruh penting dari China, banyak anggota BRICS Plus tidak melihat China sebagai ancaman ekonomi termasuk India. Di samping ketegangan perbatasan India-China, model perdagangan Sino-India, yang memperlakukan perdagangan dan ketegangan geopolitik sebagai dua hal yang sangat terpisah terus memberikan hasil perdagangan yang positif bagi kedua negara.

Melansir dari Asia Sentinel, perdagangan China dengan India meningkat sebesar 15,8 persen dalam dua bulan pertama tahun 2024. Pada 2023, perdagangan bilateral mencapai rekor sebesar USD136,2 miliar.



BRICS telah mengalahkan G7 dalam hal PDB yang diukur dengan Paritas Daya Beli. Penekanannya pada dedolarisasi juga memiliki daya tarik tersendiri. Meskipun merupakan ide yang sangat ambisius, jika mata uang BRICS menjadi kenyataan, hal ini dapat memberikan dampak yang signifikan terhadap tatanan global memungkinkan negara-negara anggota untuk mengadopsi posisi yang lebih otonom dibandingkan dengan Barat tanpa takut terkena sanksi dan kehilangan akses ke pusat-pusat keuangan yang didominasi oleh Barat.

Arti penting dari mata uang BRICS bukanlah mata uang ini akan segera membuat dolar AS menjadi tidak relevan. Namun, mata uang ini akan menciptakan sebuah pusat keuangan alternatif yang mampu bersaing dengan sistem keuangan yang dipimpin oleh AS. Meskipun masih jauh dari kenyataan, fakta bahwa AS khawatir akan kehilangan monopoli dan hegemoninya. Langkah dedolarisasi ini yang akan menjadi ketakutan Barat.

Ide mata uang baru sulit untuk mendapatkan daya tarik dengan segera, ide negara-negara BRICS untuk menyelesaikan perdagangan dalam mata uang lokal mereka memiliki daya tariknya sendiri juga sejauh hal ini masih berkontribusi pada dedolarisasi, salah satu alasan utama semakin banyak negara yang antre untuk bergabung.
(nng)
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More