Parah! Trump Stop Pemberian BLT 30 Juta Pengangguran di AS
Senin, 24 Agustus 2020 - 15:55 WIB
JAKARTA - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mulai menghentikan pemberian bantuan langsung tunai (BLT) sebesar USD600 per orang kepada sekitar 30 juta warga AS terdampak virus corona. Keputusan tersebut diperkirakan akan memukul tingkat konsumsi domestik di AS.
Hal itu dilaporkan oleh Moody's Analytics seperti dilansir dari ABC News, Senin (24/8). Menurut Moody's konsumsi kemungkinan besar akan tetap lemah, dan bahkan mungkin dibatasi, dengan berakhirnya bonus pengangguran mingguan yang diandalkan oleh orang AS tersebut.
Sebagai gantinya, Pemerintah AS per Juli 2020 lalu menambah 1,8 juta pekerjaan khususnya bagi korban pemutusan hubungan kerja (PHK). Berdasarkan laporan Badan Statistik Tenaga Kerja di AS tingkat pengangguran AS turun menjadi 10,2% pada Juli, sedikit lebih baik dibandingkan 11,1% pada Juni. Meskipun demikian, menurut Moody's peningkatan tersebut masih lambat karena masih ada 12,9 juta orang korban PHK yang belum diselesaikan karena terdampak virus corona.
"Tidak sebanding, karena pengangguran mencapai 1 juta teratas selama 20 minggu berturut-turut. Itu gambaran untuk ekonomi di AS di mana kebijakan menambah pekerjaan lambat. Belum lagi tertutup dengan peningkatan infeksi virus corona sehingga mengaburkan realita," kata Moody's. Namun demikian, Presiden Trump mengaku bangga dengan penambahan pekerjaan tersebut. Hal itu disampaikan melalui cuitannya di twitter. "Jumlah pekerjaan hebat!," ocehnya.
Terkait kelanjutan bansos corona di AS masih di bahas di parlemen AS. Meskipun diketahui Parta Demokrat berbeda pendapat dengan Partai Republik. Disisi pekerjaan yang ditambahkan pada bulan Juli antara lain rekreasi dan perhotelan, pemerintahan, perdagangan eceran, profesional dan layanan bisnis, layanan lain dan perawatan kesehatan.
Adapun sektor tersebut menambah sekitar 592.000 pekerja. Sementara itu, industri makanan dan minuman juga meningkat, menjadi 502.000. Namun, meskipun ada kenaikan selama tiga bulan terakhir, pekerjaan secara keseluruhan di sektor itu turun 2,6 juta sejak Februari.
Industri jasa sangat terpukul selama pandemi, dengan sebagian besar orang Amerika diberitahu untuk tetap di dalam dan banyak restoran, bar, dan kafe tutup pada bulan Maret. Adapun orang kulit hitam menghadapi tingkat pengangguran tertinggi di bulan Juli, sebesar 14,6%, dengan orang Hispanik di belakangnya sebesar 12,9%, data pemerintah menunjukkan. Sementara orang Asia memiliki tingkat pengangguran 12%, sedangkan orang kulit putih memiliki angka terendah yaitu 9.2%.
Berdasarkan usia, remaja memiliki tingkat tertinggi, 19,3%, perempuan dewasa mencatat tingkat pengangguran 10,5% dan laki-laki dewasa 9,4%. Tingkat pengangguran mencapai puncaknya pada 14,7% pada bulan April, tidak terlalu lama setelah rekor terendah dalam sejarah 3,5% dilaporkan pada bulan Februari.
Hal itu dilaporkan oleh Moody's Analytics seperti dilansir dari ABC News, Senin (24/8). Menurut Moody's konsumsi kemungkinan besar akan tetap lemah, dan bahkan mungkin dibatasi, dengan berakhirnya bonus pengangguran mingguan yang diandalkan oleh orang AS tersebut.
Sebagai gantinya, Pemerintah AS per Juli 2020 lalu menambah 1,8 juta pekerjaan khususnya bagi korban pemutusan hubungan kerja (PHK). Berdasarkan laporan Badan Statistik Tenaga Kerja di AS tingkat pengangguran AS turun menjadi 10,2% pada Juli, sedikit lebih baik dibandingkan 11,1% pada Juni. Meskipun demikian, menurut Moody's peningkatan tersebut masih lambat karena masih ada 12,9 juta orang korban PHK yang belum diselesaikan karena terdampak virus corona.
"Tidak sebanding, karena pengangguran mencapai 1 juta teratas selama 20 minggu berturut-turut. Itu gambaran untuk ekonomi di AS di mana kebijakan menambah pekerjaan lambat. Belum lagi tertutup dengan peningkatan infeksi virus corona sehingga mengaburkan realita," kata Moody's. Namun demikian, Presiden Trump mengaku bangga dengan penambahan pekerjaan tersebut. Hal itu disampaikan melalui cuitannya di twitter. "Jumlah pekerjaan hebat!," ocehnya.
Terkait kelanjutan bansos corona di AS masih di bahas di parlemen AS. Meskipun diketahui Parta Demokrat berbeda pendapat dengan Partai Republik. Disisi pekerjaan yang ditambahkan pada bulan Juli antara lain rekreasi dan perhotelan, pemerintahan, perdagangan eceran, profesional dan layanan bisnis, layanan lain dan perawatan kesehatan.
Adapun sektor tersebut menambah sekitar 592.000 pekerja. Sementara itu, industri makanan dan minuman juga meningkat, menjadi 502.000. Namun, meskipun ada kenaikan selama tiga bulan terakhir, pekerjaan secara keseluruhan di sektor itu turun 2,6 juta sejak Februari.
Industri jasa sangat terpukul selama pandemi, dengan sebagian besar orang Amerika diberitahu untuk tetap di dalam dan banyak restoran, bar, dan kafe tutup pada bulan Maret. Adapun orang kulit hitam menghadapi tingkat pengangguran tertinggi di bulan Juli, sebesar 14,6%, dengan orang Hispanik di belakangnya sebesar 12,9%, data pemerintah menunjukkan. Sementara orang Asia memiliki tingkat pengangguran 12%, sedangkan orang kulit putih memiliki angka terendah yaitu 9.2%.
Berdasarkan usia, remaja memiliki tingkat tertinggi, 19,3%, perempuan dewasa mencatat tingkat pengangguran 10,5% dan laki-laki dewasa 9,4%. Tingkat pengangguran mencapai puncaknya pada 14,7% pada bulan April, tidak terlalu lama setelah rekor terendah dalam sejarah 3,5% dilaporkan pada bulan Februari.
(nng)
tulis komentar anda