India Dukung Gagasan Iran, BRICS Bersatu Bangun Sistem Campakkan Dolar AS
Jum'at, 26 Juli 2024 - 17:46 WIB
JAKARTA - India secara resmi mendukung BRICS menciptakan sistem pembayaran terpadu untuk menyingkirkan dolar AS. Gagasan tersebut pertama kali diusulkan oleh Iran awal bulan ini untuk menyatukan semua mata uang asli anggota BRICS sehingga bisa mengalahkan Dolar AS.
Direktur Institut Ilmu Sosial India, Ash Narain Roy mendiskusikan sikap negara itu terhadap sistem pembayaran BRICS yang independen dalam sebuah wawancara yang dipublikasikan Kantor Berita TASS, Rusia. Roy mengungkapkan bahwa India mendukung konsep tersebut namun diperlukan persetujuan konsensus bersama.
"Pada prinsipnya India mendukung sistem pembayaran BRICS yang independen," kata Roy, dilansir SINDOnews, Jumat (26/7/2024).
Iran adalah salah satu dari beberapa negara BRICS yang berusaha mencari jalan keluar dari sanksi-sanksi AS. Negara ini adalah yang pertama kali mempertimbangkan ide sistem pembayaran terpadu.
Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Republik Islam Iran, Nasser Kanani mengeluarkan proposal tersebut bulan ini. Dia menegaskan bahwa Iran mendorong pembayaran antar negara BRICS untuk bermigrasi ke mata uang nasional.
India tidak sevokal anggota BRICS lainnya dalam topik dedolarisasi. Namun, negara ini mendukung proposal yang akan membahayakan greenback. Selain itu, sebagai salah satu dari lima pendiri, India memiliki suara yang kuat dalam pengambilan keputusan, lebih dari anggota BRICS+.
Roy menambahkan dalam wawancara tersebut:
"Ada perasaan bahwa masalah ini perlu didiskusikan secara sistematis oleh para pemangku kepentingan yang berbeda sebelum keputusan diambil. Pemahaman saya tidak hanya India, beberapa anggota merasa keputusan yang begitu luas tidak dapat diambil dengan tergesa-gesa. Negara-negara BRICS tidak ingin menciptakan sebuah sistem yang mungkin menjadi tidak berfungsi. Oleh karena itu, masalah ini akan diperdebatkan tetapi keputusan akhir tidak diharapkan dalam waktu dekat."
Dia menegaskan apabila proposal pembayaran BRICS bersatu berhasil, tentu saja mata uang BRICS dapat bernilai lebih tinggi daripada greenback. Namun hal ini akan sulit terjadi karena greenback telah menjadi sistem pembayaran yang paling kuat di dunia. Terutama dalam menghadapi sanksi-sanksi blok BRICS sistem keuangan baru ini diharapkan akan membantu mengatasi hal tersebut.
Direktur Institut Ilmu Sosial India, Ash Narain Roy mendiskusikan sikap negara itu terhadap sistem pembayaran BRICS yang independen dalam sebuah wawancara yang dipublikasikan Kantor Berita TASS, Rusia. Roy mengungkapkan bahwa India mendukung konsep tersebut namun diperlukan persetujuan konsensus bersama.
"Pada prinsipnya India mendukung sistem pembayaran BRICS yang independen," kata Roy, dilansir SINDOnews, Jumat (26/7/2024).
Iran adalah salah satu dari beberapa negara BRICS yang berusaha mencari jalan keluar dari sanksi-sanksi AS. Negara ini adalah yang pertama kali mempertimbangkan ide sistem pembayaran terpadu.
Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Republik Islam Iran, Nasser Kanani mengeluarkan proposal tersebut bulan ini. Dia menegaskan bahwa Iran mendorong pembayaran antar negara BRICS untuk bermigrasi ke mata uang nasional.
India tidak sevokal anggota BRICS lainnya dalam topik dedolarisasi. Namun, negara ini mendukung proposal yang akan membahayakan greenback. Selain itu, sebagai salah satu dari lima pendiri, India memiliki suara yang kuat dalam pengambilan keputusan, lebih dari anggota BRICS+.
Roy menambahkan dalam wawancara tersebut:
"Ada perasaan bahwa masalah ini perlu didiskusikan secara sistematis oleh para pemangku kepentingan yang berbeda sebelum keputusan diambil. Pemahaman saya tidak hanya India, beberapa anggota merasa keputusan yang begitu luas tidak dapat diambil dengan tergesa-gesa. Negara-negara BRICS tidak ingin menciptakan sebuah sistem yang mungkin menjadi tidak berfungsi. Oleh karena itu, masalah ini akan diperdebatkan tetapi keputusan akhir tidak diharapkan dalam waktu dekat."
Dia menegaskan apabila proposal pembayaran BRICS bersatu berhasil, tentu saja mata uang BRICS dapat bernilai lebih tinggi daripada greenback. Namun hal ini akan sulit terjadi karena greenback telah menjadi sistem pembayaran yang paling kuat di dunia. Terutama dalam menghadapi sanksi-sanksi blok BRICS sistem keuangan baru ini diharapkan akan membantu mengatasi hal tersebut.
(nng)
tulis komentar anda