Peran Broker Asuransi dalam Manajemen Risiko Bisnis
Selasa, 20 Agustus 2024 - 22:45 WIB
JAKARTA - Broker asuransi memegang peran krusial dalam manajemen risiko bagi bisnis. Meski demikian, pemahaman masyarakat tentang profesi ini masih sangat rendah.
Tingkat penetrasi asuransi sendiri di Indonesia masih di bawah 3% pada tahun 2022, sementara tingkat literasi asuransi mencapai 31,7% dan inklusi asuransi hanya 16,6%. Dengan begitu, masih terdapat kesenjangan yang signifikan antara literasi dan inklusi asuransi di negara ini.
Di sisi lain, Laporan Risiko Global 2024 menyoroti bahwa dampak dari ketegangan pasca pandemi COVID-19 dan perang Rusia-Ukraina masih dirasakan secara global.
"Risiko seperti penurunan ekonomi, inflasi, kekurangan tenaga kerja dan gangguan pasokan energi menjadi perhatian utama para pemimpin bisnis di seluruh dunia," ujar CEO of Marsh McLennan Indonesia Douglas Ure dalam acara Media Clinic, dikutip Selasa (20/8/2024).
Baca Juga: Indonesia Underwriting Summit 2024, OJK Dorong Underwriter Terampil
Kondisi ini menunjukkan bahwa risiko akan terus berkembang seiring waktu. Di Asia Tenggara, termasuk Indonesia, penurunan ekonomi juga menjadi kekhawatiran terbesar bagi para pemimpin bisnis.
Dengan kesadaran yang rendah tentang peran broker asuransi di Indonesia dan berbagai faktor risiko yang terus muncul dan berkembang.
SVP Business Development Leader Marsh Indonesia Nova Tambunan mengatakan perusahaan pialang asuransi dan penasihat risiko terkait asuransi menjelaskan pentingnya peran ini dalam mengelola risiko untuk melindungi bisnis dan tenaga kerja mereka agar tetap tangguh.
Baca Juga: Dukung Indonesia Underwriting Summit 2024, MNC Life Beri Asuransi Kecelakaan Gratis
Broker asuransi juga bertanggung jawab dalam mengelola klaim asuransi. Nova mengungkapkan klaim adalah momen krusial, yang mana kepercayaan klien terhadap broker dan perusahaan asuransi diuji.
Pengalaman dalam menangani klaim yang baik dapat meningkatkan kepercayaan klien, sementara klaim yang ditolak atau tidak sesuai dapat merusak hubungan jangka panjang. Sebagai kesimpulan, peran broker asuransi sangat penting dalam manajemen risiko untuk bisnis.
"Dengan pendekatan yang tepat dan pengalaman yang luas, mereka dapat membantu perusahaan memitigasi risiko dan memastikan keberlanjutan bisnis mereka," kata dia.
Tingkat penetrasi asuransi sendiri di Indonesia masih di bawah 3% pada tahun 2022, sementara tingkat literasi asuransi mencapai 31,7% dan inklusi asuransi hanya 16,6%. Dengan begitu, masih terdapat kesenjangan yang signifikan antara literasi dan inklusi asuransi di negara ini.
Di sisi lain, Laporan Risiko Global 2024 menyoroti bahwa dampak dari ketegangan pasca pandemi COVID-19 dan perang Rusia-Ukraina masih dirasakan secara global.
"Risiko seperti penurunan ekonomi, inflasi, kekurangan tenaga kerja dan gangguan pasokan energi menjadi perhatian utama para pemimpin bisnis di seluruh dunia," ujar CEO of Marsh McLennan Indonesia Douglas Ure dalam acara Media Clinic, dikutip Selasa (20/8/2024).
Baca Juga: Indonesia Underwriting Summit 2024, OJK Dorong Underwriter Terampil
Kondisi ini menunjukkan bahwa risiko akan terus berkembang seiring waktu. Di Asia Tenggara, termasuk Indonesia, penurunan ekonomi juga menjadi kekhawatiran terbesar bagi para pemimpin bisnis.
Dengan kesadaran yang rendah tentang peran broker asuransi di Indonesia dan berbagai faktor risiko yang terus muncul dan berkembang.
SVP Business Development Leader Marsh Indonesia Nova Tambunan mengatakan perusahaan pialang asuransi dan penasihat risiko terkait asuransi menjelaskan pentingnya peran ini dalam mengelola risiko untuk melindungi bisnis dan tenaga kerja mereka agar tetap tangguh.
Baca Juga: Dukung Indonesia Underwriting Summit 2024, MNC Life Beri Asuransi Kecelakaan Gratis
Broker asuransi juga bertanggung jawab dalam mengelola klaim asuransi. Nova mengungkapkan klaim adalah momen krusial, yang mana kepercayaan klien terhadap broker dan perusahaan asuransi diuji.
Pengalaman dalam menangani klaim yang baik dapat meningkatkan kepercayaan klien, sementara klaim yang ditolak atau tidak sesuai dapat merusak hubungan jangka panjang. Sebagai kesimpulan, peran broker asuransi sangat penting dalam manajemen risiko untuk bisnis.
"Dengan pendekatan yang tepat dan pengalaman yang luas, mereka dapat membantu perusahaan memitigasi risiko dan memastikan keberlanjutan bisnis mereka," kata dia.
(nng)
tulis komentar anda