Pimpin Transformasi Berkelanjutan, Dirut PLN Raih Penghargaan The Prominent CEO of The Year
Minggu, 25 Agustus 2024 - 12:50 WIB
“Dengan transformasi, PLN membentuk 2 sub holding pembangkitan yang menjadi Generation Company terbesar se-Asia Tenggara, yaitu PLN Indonesia Power dan PLN Nusantara Power. Kemudian, kami menghadirkan PLN Energi Primer Indonesia, agar memastikan ketersediaan pasokan energi primer untuk keandalan pasokan listrik, dan PLN ICON Plus untuk membangun lini bisnis baru di luar kelistrikan atau Beyond kWh,” ucap Darmawan.
Lewat penghargaan ini Darmawan juga menegaskan komitmen PLN untuk terus mendukung agenda Pemerintah dengan menjadi lokomotif transisi energi di Indonesia menuju Net Zero Emissions (NZE) di 2060. Lebih lanjut lagi, perseroan juga akan terus berinovasi agar proses transisi energi ini sekaligus menciptakan peluang baru bagi perekonomian.
Hingga tahun 2023, pengembangan pembangkit telah mencapai 8.786 megawatt (MW). Dengan rincian pembangkit berbasis hidro (PLTA/PLTMH) sebesar 5.777 MW, pembangkit berbasis panas bumi (PLTP) sebesar 2.519 MW, dan sisanya berasal dari surya (PLTS), angin (PLTB) dan biomassa.
“Selain itu, kami mengimplementasikan program co-firing biomassa sebagai campuran sebagian batu bara di Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) untuk menekan emisi yang dihasilkan. Pada tahun 2023, kami menginplementasikan di 43 lokasi PLTU dengan total penggunaan biomassa sebesar 1 juta ton dan berhasil memproduksi 1,04 terrawatt hour (TWh) listrik yang menyumbangkan penurunan emisi sebesar 1,05 juta ton CO2 serta melibatkan lebih dari 40 ribu pekerja,” ujar Darmawan.
Tidak sampai di situ, PLN juga memanfaatkam limbah PLTU atau biasa disebut Fly Ash and Bottom Ash (FABA) dan berhasil mengoptimalkan potensi 3 juta ton FABA per tahun yang dihasilkan oleh 47 PLTU PLN yang tersebar di seluruh Indonesia. Melalui Program ini, PLN berhasil mengurangi emisi sebesar 216 ribu ton CO2 dan memberikan lapangan kerja untuk lebih dari 1.000 orang, dengan melibatkan lebih dari 200 UMKM.
“Kami juga telah dan akan terus mendukung semakin berkembangnya ekosistem kendaraan listrik di Indonesia dengan menyediakan charging station di seluruh wilayah Indonesia. Hingga saat ini telah tersedia lebih dari 1.617 unit SPKLU, 2.182 SPBKLU, dan 9.956 SPLU untuk dimanfaatkan para pemilik kendaraan listrik,” tutur Darmawan memungkasi keterangan.
Lihat Juga: Wahyudi, Guru Inspirator: Melampaui Keterbatasan, Menembus Segala Hambatan Menjadi Kemungkinan
Lewat penghargaan ini Darmawan juga menegaskan komitmen PLN untuk terus mendukung agenda Pemerintah dengan menjadi lokomotif transisi energi di Indonesia menuju Net Zero Emissions (NZE) di 2060. Lebih lanjut lagi, perseroan juga akan terus berinovasi agar proses transisi energi ini sekaligus menciptakan peluang baru bagi perekonomian.
Hingga tahun 2023, pengembangan pembangkit telah mencapai 8.786 megawatt (MW). Dengan rincian pembangkit berbasis hidro (PLTA/PLTMH) sebesar 5.777 MW, pembangkit berbasis panas bumi (PLTP) sebesar 2.519 MW, dan sisanya berasal dari surya (PLTS), angin (PLTB) dan biomassa.
“Selain itu, kami mengimplementasikan program co-firing biomassa sebagai campuran sebagian batu bara di Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) untuk menekan emisi yang dihasilkan. Pada tahun 2023, kami menginplementasikan di 43 lokasi PLTU dengan total penggunaan biomassa sebesar 1 juta ton dan berhasil memproduksi 1,04 terrawatt hour (TWh) listrik yang menyumbangkan penurunan emisi sebesar 1,05 juta ton CO2 serta melibatkan lebih dari 40 ribu pekerja,” ujar Darmawan.
Tidak sampai di situ, PLN juga memanfaatkam limbah PLTU atau biasa disebut Fly Ash and Bottom Ash (FABA) dan berhasil mengoptimalkan potensi 3 juta ton FABA per tahun yang dihasilkan oleh 47 PLTU PLN yang tersebar di seluruh Indonesia. Melalui Program ini, PLN berhasil mengurangi emisi sebesar 216 ribu ton CO2 dan memberikan lapangan kerja untuk lebih dari 1.000 orang, dengan melibatkan lebih dari 200 UMKM.
“Kami juga telah dan akan terus mendukung semakin berkembangnya ekosistem kendaraan listrik di Indonesia dengan menyediakan charging station di seluruh wilayah Indonesia. Hingga saat ini telah tersedia lebih dari 1.617 unit SPKLU, 2.182 SPBKLU, dan 9.956 SPLU untuk dimanfaatkan para pemilik kendaraan listrik,” tutur Darmawan memungkasi keterangan.
Lihat Juga: Wahyudi, Guru Inspirator: Melampaui Keterbatasan, Menembus Segala Hambatan Menjadi Kemungkinan
(ars)
tulis komentar anda