Transaksi Valuta Asing Terus Berevolusi Memahami Kebutuhan Masyarakat
Selasa, 03 September 2024 - 09:14 WIB
JAKARTA - PT Bank Danamon Indonesia Tbk (Danamon) memahami bahwa kebutuhan masyarakat terkait transaksi valuta asing terus berevolusi dari waktu ke waktu.Sebagai bagian dari evolusi itu, Danamon memperkenalkan Danamon LEBIH PRO yang dilengkapi dengan 9 mata uang sekaligus dalam 1 tabungan, nilai tukar yang berani diadu, dan beragam fitur serta fasilitas yang #BanyakLebihnya.
Consumer Funding & Wealth Business Head, PT Bank Danamon Indonesia Tbk., Ivan Jaya mengatakan, produk tabungan berbasis valuta asing pada awalnya hanya digunakan oleh nasabah bisnis, khususnya yang terlibat dalam perdagangan internasional dan diharuskan memiliki rekening berbeda untuk tiap mata uang.
"Multi-currency account (MCA) kemudian lahir sebagai sebuah solusi untuk menjawab kebutuhan transaksi antarnegara. Globalisasi dan e-commerce yang terus meningkat dari tahun ke tahun juga semakin meningkatkan kebutuhan akan MCA bagi nasabah pada tingkat individu," jelas Ivan Jaya, Jumat (30/8/2024).
Untuk lebih memahami perkembangan dan kebutuhan ini, lanjut dia, pihaknya menggandeng lembaga riset Jakpat, perusahaan pionir riset pasar online, pada bulan Juni 2024 untuk mempelajari kebutuhan empat kategori nasabah.
Keempat kategori itu adalah orangtua yang memiliki anak yang bersekolah di luar negeri, traveler, trader (individu yang terlibat di dalam pembelian dan penjualan aset finansial), dan pengusaha (termasuk wiraswasta dan freelancer).
Riset ini mendapati bahwa dari setiap kategori responden, hal yang menjadi perhatian utama atau pain points dalam menggunakan produk MCA adalah nilai tukar yang kurang bersaing, biaya transfer yang kurang kompetitif, tidak bisa melakukan transaksi valuta asing langsung di mobile banking, serta pilihan valuta asing yang terbatas.
"Bagi tabungan MCA, memiliki nilai tukar yang kompetitif memang sangat penting karena secara langsung mempengaruhi biaya konversi mata uang bagi nasabah," tambahnya.
Consumer Funding & Wealth Business Head, PT Bank Danamon Indonesia Tbk., Ivan Jaya mengatakan, produk tabungan berbasis valuta asing pada awalnya hanya digunakan oleh nasabah bisnis, khususnya yang terlibat dalam perdagangan internasional dan diharuskan memiliki rekening berbeda untuk tiap mata uang.
"Multi-currency account (MCA) kemudian lahir sebagai sebuah solusi untuk menjawab kebutuhan transaksi antarnegara. Globalisasi dan e-commerce yang terus meningkat dari tahun ke tahun juga semakin meningkatkan kebutuhan akan MCA bagi nasabah pada tingkat individu," jelas Ivan Jaya, Jumat (30/8/2024).
Untuk lebih memahami perkembangan dan kebutuhan ini, lanjut dia, pihaknya menggandeng lembaga riset Jakpat, perusahaan pionir riset pasar online, pada bulan Juni 2024 untuk mempelajari kebutuhan empat kategori nasabah.
Keempat kategori itu adalah orangtua yang memiliki anak yang bersekolah di luar negeri, traveler, trader (individu yang terlibat di dalam pembelian dan penjualan aset finansial), dan pengusaha (termasuk wiraswasta dan freelancer).
Riset ini mendapati bahwa dari setiap kategori responden, hal yang menjadi perhatian utama atau pain points dalam menggunakan produk MCA adalah nilai tukar yang kurang bersaing, biaya transfer yang kurang kompetitif, tidak bisa melakukan transaksi valuta asing langsung di mobile banking, serta pilihan valuta asing yang terbatas.
"Bagi tabungan MCA, memiliki nilai tukar yang kompetitif memang sangat penting karena secara langsung mempengaruhi biaya konversi mata uang bagi nasabah," tambahnya.
tulis komentar anda