Terungkap, Uni Eropa Mengakui Anggotanya Masih Mengandalkan Gas Rusia

Kamis, 12 September 2024 - 21:02 WIB
Komisaris Eropa untuk Energi, Kadri Simson mengakui bahwa negara-negara anggota Uni Eropa (UE) masih sangat bergantung pada pasokan gas Rusia. Foto/Dok
BRUSSELS - Komisaris Eropa untuk Energi, Kadri Simson mengakui bahwa negara-negara anggota Uni Eropa (UE) masih sangat bergantung pada pasokan gas Rusia . Negara-negara UE belum bisa sepenuhnya lepas dari energi asal Moskow, meski ada penurunan drastis dalam impor gas Uni Eropa dari Rusia .



Tercatat, gas Rusia menyumbang 18% dari impor UE pada Juni 2024, menurut laporan terbaru Komisi Eropa, yang mencatat bahwa pasokan Rusia menyumbang 45% pada tiga tahun lalu. Dalam laporan itu menambahkan, bahwa impor dari Norwegia dan AS telah meningkat.



"Saya tahu angkanya masih mengesankan, meskipun telah turun dari 45% pada tahun 2021," kata komisaris energi selama konferensi pers di Brussels, seperti dikutip TASS.

Menurut Simson, negara-negara anggota Uni Eropa sudah siap untuk menghentikan secara total transit gas Rusia melalui Ukraina setelah kontrak bakal berakhir pada penghujung 2024.



Dibantu oleh Uni Eropa, kesepakatan lima tahun antara Kiev dan Moskow membuka ruang bagi raksasa energi Rusia, Gazprom untuk transit 65 miliar meter kubik (bcm) gas melalui Ukraina pada tahun 2020, dan 40 bcm per tahun dari 2021 hingga 2024.

Awal tahun ini, pemimpin Ukraina Vladimir Zelensky mengatakan, Kiev tidak akan memperpanjang perjanjian transit gas setelah berakhir pada 31 Desember 2024.

"Mengacu pada pengalaman yang telah kami pelajari dan mempertimbangkan keamanan sistem pasokan yang diperkuat, Uni Eropa siap untuk musim dingin mendatang seiring berakhirnya perjanjian transit gas antara Rusia dan Ukraina," kata Simson.

Ia juga menekankan, bahwa blok UE "siap untuk hidup" tanpa perjanjian transit Gas Rusia lewat Ukraina, berkat rute alternatif dan sumber pasokan lain.

Perusahaan-perusahaan Uni Eropa masih dapat membeli gas Rusia secara legal, dan akan terus melakukannya sampai sanksi melarangnya, katanya. Lebih lanjut Ia menambahkan, bahwa Brussels harus mematuhi kebijakan sanksi terhadap Moskow untuk mendukung Ukraina.

Sanksi terkait Ukraina yang diperkenalkan oleh Uni Eropa terhadap Rusia tidak menargetkan pasokan gas pipa, tetapi banyak negara anggota, termasuk Polandia, Bulgaria, Finlandia, Belanda, dan Denmark, telah menghentikan impor mereka secara sukarela. Namun, beberapa negara Uni Eropa, termasuk Austria, Slovakia, Republik Ceko, dan Italia masih mengimpor gas Rusia melalui pipa.
(akr)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More