Investasi Telekomunikasi Seluler RI Diprediksi Capai USD18 Miliar
Jum'at, 13 September 2024 - 22:51 WIB
JAKARTA - GSMA dalam laporan berjudul The Mobile Economy Asia Pacific 2024, Indonesia berpotensi meraih investasi sekitar USD18 miliar di industri telekomunikasi seluler hingga 2030 dengan sebagian besar dialokasikan untuk jaringan 5G.
Head of Pacific GSMA Julian Gorman mengatakan investasi tersebut diproyeksikan akan menyumbang USD41 miliar terhadap PDB Indonesia dalam enam tahun ke depan.
"Indonesia memiliki ekonomi terbesar di Asia Tenggara dan industrinya harus bersaing secara global," kata dia, dikutip Jumat (13/9/2024).
Baca Juga: Menteri Rosan Apresiasi Peningkatan Investasi PT Nippon Shokubai Indonesia
Dia mengatakan jaringan 5G untuk mendukung transformasi digital. Teknologi 5G di tingkat global untuk meningkatkan operasi dan protokol keselamatan.
Sementara, Ketua Asosiasi Internet of Things Indonesia (ASIOTI) Teguh Prasetya menekankan pentingnya pendekatan kolaboratif untuk mencapai tujuan transformasi digital. Menurutnya kolaborasi sektor publik dan swasta bukan hanya penting, tetapi juga esensial untuk mewujudkan Indonesia yang produktif dan maju secara digital.
"Melalui upaya kolektif, kita dapat memanfaatkan potensi penuh 5G dan teknologi seluler lainnya untuk mendorong inovasi, meningkatkan produktivitas, dan menciptakan peluang ekonomi baru bagi semua," bebernya.
Baca Juga: Dongkrak Investasi Migas, Bahlil Mau Pangkas 300 Perizinan
Dia juga menyoroti bahwa transformasi digital ini akan memberikan solusi yang lebih baik dalam industri seperti pertanian dan kesehatan, yang pada akhirnya akan meningkatkan kualitas hidup seluruh masyarakat Indonesia.
"Visi jangka panjang untuk Indonesia, menekankan
pentingnya inklusivitas dalam revolusi digital," kata dia.
Head of Pacific GSMA Julian Gorman mengatakan investasi tersebut diproyeksikan akan menyumbang USD41 miliar terhadap PDB Indonesia dalam enam tahun ke depan.
"Indonesia memiliki ekonomi terbesar di Asia Tenggara dan industrinya harus bersaing secara global," kata dia, dikutip Jumat (13/9/2024).
Baca Juga: Menteri Rosan Apresiasi Peningkatan Investasi PT Nippon Shokubai Indonesia
Dia mengatakan jaringan 5G untuk mendukung transformasi digital. Teknologi 5G di tingkat global untuk meningkatkan operasi dan protokol keselamatan.
Sementara, Ketua Asosiasi Internet of Things Indonesia (ASIOTI) Teguh Prasetya menekankan pentingnya pendekatan kolaboratif untuk mencapai tujuan transformasi digital. Menurutnya kolaborasi sektor publik dan swasta bukan hanya penting, tetapi juga esensial untuk mewujudkan Indonesia yang produktif dan maju secara digital.
"Melalui upaya kolektif, kita dapat memanfaatkan potensi penuh 5G dan teknologi seluler lainnya untuk mendorong inovasi, meningkatkan produktivitas, dan menciptakan peluang ekonomi baru bagi semua," bebernya.
Baca Juga: Dongkrak Investasi Migas, Bahlil Mau Pangkas 300 Perizinan
Dia juga menyoroti bahwa transformasi digital ini akan memberikan solusi yang lebih baik dalam industri seperti pertanian dan kesehatan, yang pada akhirnya akan meningkatkan kualitas hidup seluruh masyarakat Indonesia.
"Visi jangka panjang untuk Indonesia, menekankan
pentingnya inklusivitas dalam revolusi digital," kata dia.
(nng)
Lihat Juga :
tulis komentar anda