PT NHM Terapkan Green Mining Selaraskan Operasi dan Pelestarian Lingkungan

Senin, 23 September 2024 - 21:51 WIB
Pekerja PT NHM tengah memantau dan mengevaluasi dampak yang mungkin timbul akibat aktivitas tambang. FOTO/Ist
JAKARTA - PT Nusa Halmahera Minerals (NHM) menegaskan komitmen perusahaan atas praktik tambang yang berkelanjutan. Komitmen itu disebut sebagai bagian penting dari strategi jangka panjang perusahaan dalam memastikan kelangsungan operasional yang selaras dengan pelestarian lingkungan .

"Kami secara rutin melakukan pemantauan dan evaluasi terhadap dampak-dampak yang mungkin timbul akibat aktivitas tambang kami. Semua data tersebut dicatat, diukur, diperbarui, dan dievaluasi dengan sangat detail,"papar Manajer Departemen Lingkungan PT NHM Widi Wijaya melalui keterangan pers, Senin (23/9/2024).





Widi mengatakan, pengelola tambang emas Gosowong di Maluku Utara itu menerapkan konsep green mining untuk memastikan bahwa aktivitas pertambangan yang dilakukan tetap mengutamakan aspek kelestarian lingkungan. Sejak 2015, NHM telah memulai program reklamasi untuk mengembalikan area bekas tambang, termasuk dengan menanam vegetasi yang sesuai untuk memulihkan kembali ekosistem alami.

NHM juga menempatkan pengelolaan dan pemantauan kualitas air serta udara sebagai prioritas utama. "Hal ini dilakukan untuk memastikan tidak terjadi pencemaran yang dapat membahayakan masyarakat sekitar maupun mengganggu keseimbangan ekosistem lokal," tegasnya.

Selain reklamasi, NHM juga melakukan rehabilitasi daerah aliran sungai (DAS) untuk menjaga kualitas air dan memulihkan fungsi ekosistem sungai yang mungkin terganggu akibat aktivitas tambang. Rehabilitasi DAS 1 dimulai bersamaan dengan reklamasi di tahun 2015, meliputi area seluas 262,69 hektare di Bukit Tinggi, Kecamatan Malifut. NHM juga merehabilitasi tujuh blok lain di Akelamo Cibok dan Gamsungi, Kecamatan Kao Teluk, yang terletak di area hutan lindung dan hutan produksi dengan total luas mencapai 1.931,65 hektare.

Sementara, Program Rehabilitasi DAS 2 telah dimulai sejak 2017 dan mencakup wilayah Hutan Lindung Gunung Hamiding I, serta Hutan Produksi Terbatas Ake Ngabengan Gunung Tolu-Tolu, Asimiko, di Kecamatan Galela, dengan total luas mencapai 1.966 hektare. "Keseimbangan antara aktivitas tambang yang berkelanjutan dan pelestarian lingkungan memastikan bahwa lingkungan tetap terjaga dan manfaat ekonomi dari tambang dapat dirasakan oleh generasi mendatang," ujarnya.

Presiden Direktur NHM Robert Nitiyudo Wachjo menambahkan, sebagai bagian dari upaya green mining, pihaknya juga telah memperkuat pengelolaan limbah, sampah, dan Bahan Berbahaya dan Beracun (B3). Pada Februari 2023, NHM meresmikan pabrik Dry Stack Tailing (DST) Plant, fasilitas pengolahan limbah ramah lingkungan pertama di Indonesia yang menggunakan teknologi tanpa merkuri.



Pabrik yang dibangun dengan nilai investasi Rp250 miliar ini dilengkapi dengan instalasi Filter Press untuk mengolah tailing secara aman dan efisien. Limbah yang dihasilkan dapat dimanfaatkan masyarakat sekitar, seperti untuk bahan genteng, batu bata, dan perbaikan infrastruktur lokal. "Pabrik DST ini merupakan yang pertama di Indonesia, dan NHM bangga menjadi pelopor dalam pengolahan limbah tambang yang ramah lingkungan," kata Robert.

Atas komitmennya dalam pengelolaan lingkungan tersebut, NHM meraih Peringkat Biru dalam Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan (PROPER) dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) untuk periode Juli 2021–Juni 2022. Di tahun 2024, kata dia, NHM menargetkan perolehan peringkat Hijau dengan membentuk Komite PROPER yang melibatkan sinergi lintas departemen.

Terkait dengan itu, NHM juga mengintegrasikan ISO Sistem Manajemen Lingkungan (ISO 14001) dengan ISO Sistem Manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja (ISO 45001) sejak Januari 2024. NHM tengah berusaha untuk meraih sertifikasi ISO 14001 dan 45001. "NHM terus berkomitmen menjadi pelopor dalam praktik tambang berkelanjutan yang menjaga lingkungan sekaligus memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat sekitar," tandasnya.
(fjo)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More